SIKKA, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bertambah selama Januari 2023.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mencatat, hingga Kamis (26/1/2023) jumlah penderita DBD mencapai 68 orang. Jumlah ini meningkat dari, 11 Januari 2023 lalu, yakni 30 kasus.
Baca juga: 5 Babi di Sikka Positif ASF, Bupati: Awasi Aktivitas Masuk dan Keluar Babi
Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus menerangkan, dari 68 pasien demam berdarah, sebanyak 25 orang masih dirawat.
"Dari 25 pasien, 12 orang dirawat di RSUD Tc. Hillers Maumere, tiga orang di Rumah Sakit St. Gabriel Kewapante, sisanya di puskesmas-puskesmas," ujar Herlemus dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Petrus menyebutkan, rata-rata pasien yang terjangkit DBD berusia 0-15 tahun. Para pasien tersebar di sejumlah Puskesmas, di antaranya Beru, Waipare, Watubaing, Kopeta dan beberapa puskemas lain.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 27 Januari 2023
Ia meminta masyarakat tetap waspada, menjaga kebersihan lingkungan, menguburkan barang bekas, menguras penampung air, dan memberantas sarang nyamuk.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta semua pihak untuk segera melakukan upaya pencegahan sehingga tidak ada kejadian luar biasa (KLB) dan kematian akibat DBD.
"Paling utama dengan gerakan 4M Plus di masing-masing rumah," ujar pria yang kerap disapa Robi Idong ini.
Dia menjelaskan, gerakan 4M plus dimulai dengan menutup rapat tempat penampungan air yang ada di dalam maupun luar rumah.
Lalu, menguras tempat penampungan air seminggu sekali, mengubur atau mendaur ulang kaleng, botol bekas, ban bekas yang dapat menampung air.
"Kemudian memantau dan membasmi jentik nyamuk di dalam dan lingkungan sekitar rumah. Penggunaan obat nyamuk, lotion antinyamuk, pemakaian kelambu, dan pemberian abate pada tempat penampungan air yang sulit dikuras," ujarnya.
Baca juga: Truk Tabrak Motor di Sikka NTT, 1 Korban Tewas
Robi Idong juga mengimbau agar warga memperhatikan penggunaan air minum kemasan gelas dan botol yang dapat menjadi tempat nyamuk DBD berkembang biak.
Selain itu secara teratur mengganti atau membuang air tampungan kulkas, dispenser, pot bunga, tempat minum ternak dan tempat lainnya langsung ke tanah.
"Saya juga berharap jika ada anggota kejuarga yang mengalami demam atau panas segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.