Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir Rob, Tanggul Darurat Dibangun di Pesisir Pantai Halmahera Utara

Kompas.com - 20/01/2023, 21:40 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Personel gabungan dikerahkan untuk membangun tanggul darurat di area terdampak banjir rob di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada Kamis (19/1/2023). Tanggul darurat yang terbuat dari karung berisi pasir itu diharapkan mampu menghalau ombak sehingga dapat mencegah terjadinya banjir rob.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Gentje Hetaria mengatakan, petugas gabungan yang membuat tanggul darurat itu terdiri dari personel BPBD dan TNI.

Baca juga: Banjir Rob Terjang Halmahera Utara, 21 KK Mengungsi

"Pagi ini sesuai dengan informasi yang kami dapat dari BMKG air turun tidak terlalu lama dan akan naik kembali, maka dari itu kita bersama masyarakat percepat untuk mengisi pasir di dalam karung untuk dijadikan tanggul sementara," kata Gentje seperti dikutip Antara, Jumat (20/1/2023).

Pembuatan tanggul darurat di pesisir pantai itu dipimpin langsung oleh Komandan Rayon Militer 1508-01/Tobelo Mayor Inf I Putu Artana Jaya.

Baca juga: BPBD Sebut Gempa M 7,1 Sulut Tak Timbulkan Kerusakan di Tidore dan Halmahera, Maluku Utara

Gentje menjelaskan, pemilik lahan tidak mengizinkan pembangunan tanggul menggunakan bebatuan. Sehingga, tanggul darurat itu dibuat dari tumpukan karung berisi pasir.

Seperti diketahui, banjir rob melanda lingkungan RT 12 di Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Kamis (19/1/2023).

Banjir rob itu berdampak pada 18 keluarga yang terdiri dari 72 orang. Mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com