PALEMBANG, KOMPAS.com - Pengadilan Tinggi Palembang angkat bicara terkait permohonan banding 13 tahun penjara yang dimenangkan oleh Jupperlius hingga divonis bebas karena dianggap mengalami gangguan jiwa.
Ketua Pengadilan Tinggi Palembang, Eka Kartika mengaku, sebelumnya ia memanggil ketua Majelis Hakim terkait permohonan banding yang dimenangkan Jupperlius.
Hasil dari keputusan Hakim, terdakwa merupakan orang yang mengalami sakit jiwa hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Hal itu dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter kejiwaan terkait kondisi Jupperlius.
Baca juga: Sebagian Lahan Pemakaman Covid-19 di Palembang Akan Digusur untuk Tol Kapal Betung
“Sesuai hukum, orang yang gangguan jiwa tidak bisa dituntut. Penyakit jiwa itu suatu saat bisa sembuh, suatu saat bisa gila,” tutur Eka saat menerima aksi dari massa gabungan yang menggelar demo terkait putusan tersebut, Jumat (20/1/2023).
Eka menegaskan, pihak JPU telah melakukan kasasi terkait banding yang diputuskan Pengadilan Tinggi (PT) Palembang. Sehingga, ia meminta seluruh pihak menunggu hasil kasasi yang akan dikeluarkan Mahkamah Agung.
“Kita serahkan saja ke MA nanti seperti apa keputusannya,” ujarnya.
Baca juga: Video Viral Pemuda di Palembang Diserang karena Bawa Pacar Orang Lain ke Klub Malam
Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Sumsel Moch Radyan menjelaskan, mereka telah resmi melayangkan upaya hukum kasasi pada tingkat Mahkamah Agung.
Menurutnya, ada penilaian yang salah atas putusan banding yang dikabulkan Pengadilan Tinggi Palembang.
“Sekarang kita tinggal menunggu saja hasil kasasinya seperti apa,” ungkap dia.
Massa Forum Gabungan LSM Sumsel Corruption Watch (SCW), Masyarakat Miskin Kota (MMK) serta Pemerhati Organisasi Sosial, Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI) sebelumnya menggelar demo di gedung Kejati Sumatera Selatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.