Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Inflasi Pangan, Klaster Cabai di Bangka Diperluas

Kompas.com - 18/01/2023, 14:16 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Daerah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, ditargetkan menjadi produsen utama komoditas cabai lokal.

Saat ini luasan kebun cabai di Kabupaten Bangka tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung.

Pada 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 163 hektar lahan cabai merah dan 239 hektar lahan cabai rawit di Kabupaten Bangka.

Baca juga: Tepergok Curi Cabai di Kebun, Pria di Banyumas Diamuk Massa

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto mengatakan, sinergi yang sudah terjalin diharapkan semakin ditingkatkan sebagai langkah pengendalian inflasi pangan hingga meningkatkan ketersediaan pasokan di level produsen.

"Prospek pengembangan klaster pertanian di masa depan masih terbuka sangat lebar. Model bisnis pertanian yang telah dijalankan saat ini dapat terus ditingkatkan, misalnya dengan modernisasi teknologi pertanian dengan konsep pertanian terintegrasi sehingga dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan limbah untuk pupuk pertanian," kata Budi saat panen cabai di Desa Kemuja, Senin (16/1/2023).

Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, dipilih menjadi contoh pengembangan klaster cabai binaan BI Babel karena 50 persen dari penduduk desa merupakan petani.

Baca juga: Harga Cabai Masih Tinggi, tapi Petani di Bandung Barat Masih Merugi

"Jumlah petani yang membudidayakan cabai sebanyak 124 orang dengan pengalaman rata-rata 10 tahun. Rata-rata usia para petani adalah milenial dan aktif menanam cabai," ucap dia. 

Budi mengungkapkan, luas lahan tanam 2022 adalah 38,58 hektar dengan produktivitas 7-8 ton per hektar.

Potensi SDM dan luasnya lahan tanam diperkuat juga dengan komitmen anggota kelompok dalam mendukung program pemerintah menjadikan lokasi ini terpilih. 

Secara kumulatif, pada Desember 2022 Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 1,15 persen (month to month-mtm) atau secara tahunan sebesar 5,38 persen (year on year-yoy).

Angka tersebut turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 5,45 persen (yoy), serta lebih rendah dibanding angka inflasi nasional 5,51 persen (yoy).

Bupati Bangka, Mulkan mengatakan, langkah ini merupakan upaya menjamin ketersediaan pasokan pangan sehingga inflasi dari sisi permintaan dapat terkendali.

"Berdasar data BPS, tahun 2021 perekonomian Kabupaten Bangka tumbuh 7,48 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Potensi pada sektor pertanian, salah satunya cabai, cukup besar," ujar Mulkan.

Pengembangan klaster ketahanan pangan (spesifik pada komoditas cabai merah), transformasi ekonomi dari dominasi sektor tambang ke sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Regional
Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com