Salin Artikel

Cegah Inflasi Pangan, Klaster Cabai di Bangka Diperluas

BANGKA, KOMPAS.com - Daerah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, ditargetkan menjadi produsen utama komoditas cabai lokal.

Saat ini luasan kebun cabai di Kabupaten Bangka tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung.

Pada 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 163 hektar lahan cabai merah dan 239 hektar lahan cabai rawit di Kabupaten Bangka.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto mengatakan, sinergi yang sudah terjalin diharapkan semakin ditingkatkan sebagai langkah pengendalian inflasi pangan hingga meningkatkan ketersediaan pasokan di level produsen.

"Prospek pengembangan klaster pertanian di masa depan masih terbuka sangat lebar. Model bisnis pertanian yang telah dijalankan saat ini dapat terus ditingkatkan, misalnya dengan modernisasi teknologi pertanian dengan konsep pertanian terintegrasi sehingga dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan limbah untuk pupuk pertanian," kata Budi saat panen cabai di Desa Kemuja, Senin (16/1/2023).

Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, dipilih menjadi contoh pengembangan klaster cabai binaan BI Babel karena 50 persen dari penduduk desa merupakan petani.

"Jumlah petani yang membudidayakan cabai sebanyak 124 orang dengan pengalaman rata-rata 10 tahun. Rata-rata usia para petani adalah milenial dan aktif menanam cabai," ucap dia. 

Budi mengungkapkan, luas lahan tanam 2022 adalah 38,58 hektar dengan produktivitas 7-8 ton per hektar.

Potensi SDM dan luasnya lahan tanam diperkuat juga dengan komitmen anggota kelompok dalam mendukung program pemerintah menjadikan lokasi ini terpilih. 

Secara kumulatif, pada Desember 2022 Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 1,15 persen (month to month-mtm) atau secara tahunan sebesar 5,38 persen (year on year-yoy).

Angka tersebut turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 5,45 persen (yoy), serta lebih rendah dibanding angka inflasi nasional 5,51 persen (yoy).

Bupati Bangka, Mulkan mengatakan, langkah ini merupakan upaya menjamin ketersediaan pasokan pangan sehingga inflasi dari sisi permintaan dapat terkendali.

"Berdasar data BPS, tahun 2021 perekonomian Kabupaten Bangka tumbuh 7,48 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Potensi pada sektor pertanian, salah satunya cabai, cukup besar," ujar Mulkan.

Pengembangan klaster ketahanan pangan (spesifik pada komoditas cabai merah), transformasi ekonomi dari dominasi sektor tambang ke sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/18/141647878/cegah-inflasi-pangan-klaster-cabai-di-bangka-diperluas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke