Di dalam mobil, tiga perempuan tersebut diminta menyerahan barang berharga seperti ponsel, perhiasan dan menguras isi rekening melalui mobile banking hingga menyuruh keluarga mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
FA yang saat itu membawa dua ponsel menyerahkan satu ponselnya. Satu ponsel satunya digunakan FA untuk berkomunikasi dengan keluarga dan memberi tahu lokasinya terkini kepada keluarga.
Pengakuan keluarga, FA dibawa sampai ke Semarang, Pekalongan hingga ke arah Jakarta. Pihak keluarga Ana ada yang sempat mengikuti tapi hanya sampai di Pekalongan.
Namun FA berhasil kabur saat berada di SPBU dengan menaiki bus yang ternyata mengarah ke Kampung Rambutan.
Kompol Hari menyebut korban belum dapat diperiksa karena masih syok. "Korban masih syok, beleum dapat memberikan keterangan," katanya Selasa (17/1/2023).
Dia menilai, apa yang dialami Ana bukanlah penipuan, melainkan aksi hipnotis atau Gendam. "Itu sepertinya aksi hipnotis, karena korban tiba-tiba mengikuti saja saat diminta masuk mobil," kata Hari.
Pihaknya akan memproses kasus tersebut dengan mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.