SOLO, KOMPAS.com - Dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah dan viral di media sosial (medsos) telah menemui titik terang.
Diketahui, dugaan pelecehan seksual ini terungkap setelah akun Twitter @unscabul membuat unggahan pada 30 November 2022.
Dalam postingannya tersebut, menyebutkan bahwa terduga pelaku berasal dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
Baca juga: Viral Dugaan Pelecehan Seksual Dilakukan Mahasiswa FSRD UNS, Kampus Sedang Investigasi
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNS, Ismi Dwi Astuti Nurheani mengatakan telah mengusulkan rekomendasi penjatuhan sanksi kepada terduga pelaku.
"Sudah selesai. Kami proses sampai dengan usulan rekomendasi ke pimpinan universitas. Kita tunggu saja keputusan rektor," kata Ismi dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (18/1/2023).
Menurutnya kewenangan Satgas PPKS hanya sampai pengusulan rekomendasi penjatuhan sanksi. Sementara sanksi ditetapkan atas keputusan rektor.
"Karena kewenangan satgas PPKS adalah menyampaikan usulan rekomendasi penjatuhan sanksi kepada Rektor. Sedangkan sanksi ditetapkan berdasarkan keputusan rektor," jelas Ismi.
Sebelumnya diberitakan, dugaan pelecehan seksual dialami mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah dan viral di media sosial (medsos).
Dugaan pelecehan seksual ini terungkap setelah akun Twitter @unscabul membuat postingan pada 30 November 2022.
"Thread ini dibuat berdasarkan bukti real yang diberikan korban tanpa rekayasa. Bukti semuanya akan di up di thread ini #pelecehanseksual," tulis dalam akun Twitter @unscabul, seperti dikutip, pada Jumat (2/12/2022).
Postingan tersebut telah disukai lebih dari 1.127 pengguna Twitter.
Dalam akun tersebut juga dituliskan korban mendapatkan pelecehan dan kekerasan fisik dari terduga pelaku. Dari informasi di akun tersebut korban dan terduga pelaku berbeda fakultas.
"Sebelum mulai, jadi korban dan pelaku adalah mahasiswa UNS dan berbeda fakultas. Mereka berdua memiliki hubungan (pacaran). Pelaku berasal dari fakultas FSRD."
Baca juga: Guru Les Rebana yang Sodomi 21 Anak di Batang Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.