Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Motor Tersangkut di Genteng Rumah Warga di Magelang, Kondisi Jalan Banyak Tikungan dan Turunan

Kompas.com - 18/01/2023, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video motor tersangkut di genteng rumah warga viral di media sosial.

Ternyata peristiwa tersebut terjadi di Dusun Puntingan, Desa Madyagondo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Pada awal rekaman, terlihat sebuah motor jenis matik tersangkut di atas genteng warga. Llau sejumlah warga terekam berusaha menurunkan motor tersebut.

Dari info yang beredar, motor bisa tersangkut lantaran mengalami rem blong saat melintasi jalan di sekitar lokasi kejadian.

Letak jalan tersebut lebih tinggi dibanding posisi atap rumah warga.

Peristiwa itu berawal saat dua gadis remaja melintas di lokasi kejadian pada Minggu (15/1/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Fakta Video Motor Tersangkut di Atas Genting, Atap Rumah Warga Magelang Lebih Rendah dari Jalan Raya

Mereka melaju dari arah arah Kopeng menuju Dusun Puntingan, Desa Madyogondo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Kondisi jalan di daerah tersebut memang banyak tikungan dan turunan.

Hal ini diduga membuat motor hilang kendali hingga keluar dari jalan dan jatuh ke atap rumah warga.

Warga pun langsung memberikan pertolongan. Korban menderita luka-luka di bagian wajah dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sedangkan motor korban dievakuasi warga dengan menggunakan tangga.

Lokasi Dusun Puntingan terletak di lereng Gunung Andong. Jalan berliku-liku, banyak turunan dan tanjakan tajam. Termasuk di lokasi kecelakaan itu.

Baca juga: Kunjungan Wisman ke Magelang Tertinggi di Jateng Selama Libur Nataru 2023

Jatu di atas rumah Pak Jaraji

Penampakan jalan turunan dan bertikung di lokasi kejadian, Dusun Puntingan, Kabupaten Magelang, pada Selasa (17/01/2023)TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting Penampakan jalan turunan dan bertikung di lokasi kejadian, Dusun Puntingan, Kabupaten Magelang, pada Selasa (17/01/2023)
Salah satu warga, Sunariyah (60), mengaku tidak tahu persis awal mula kecelakaan itu.

Hanya saja, saat berada di samping rumah, ia mendengar suara keras dari arah bawah.

Saat dicek ternyata ada motor yang jatuh di atas rumah Jaraji yang lokasinya lebih rendah dari jalan raya.

"Motornya dari arah atas, nah pas tikungan itu dia tetap lurus saja sampai lompat sampai atap rumahnya Pak Jaraji," kata Sunariyah, di Dusun Puntingan, Selasa (17/1/2023).

Warga sekitar, Nurdin (35), membeberkan, kecelakaan memang sering terjadi di tempat tinggalnya.

Baca juga: Warga Magelang Mencuri di Toko Kelontong Kulon Progo, Tertangkap di Sleman, Aksinya Ambil HP Terekam CCTV

Bukan hanya kendaraan roda dua, mobil juga menjadi 'korban'. Ia menyebut mobil yang berisi 18 orang juga nyungsep di jalur tersebut.

"Kalau kecelakaan seperti ini, sudah sering terjadi. Dulu, ada mobil elf membawa orang sekitar 18 orang yaitu nyungsep ke bawah tapi ke rumah yang lain. Lalu, motor pun berulang kali terjadi kecelakaan biasanya motor-motor matic," kata dia.

Nurdin bercerita saat kecelakaan terjadi, ia sedang berada di bekerja di bengkel yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi.

Lalu, ia mendengar suara benturan keras dari atas. Saat dicek, ada motor dan pengendaranya di atas atap.

"Untuk pastinya saya kurang tahu karena saya lagi di bengkel mbenerin audio mobil. Tapi saya dengar suara (benturan) keras, saya lihat sudah ada motor dan dua anak cewek di atas atap," kata Nurdin.

Baca juga: Bu Guru ASN Selingkuh dengan Kades, Sekda Kabupaten Magelang Sebut Ada Indikasi Pelanggaran Berat

Video sepeda motor nyangkut di atap rumah warga di Dusun Puntingan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (17/1/2023).Instagram Video sepeda motor nyangkut di atap rumah warga di Dusun Puntingan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (17/1/2023).
Ia mengaku hanya mendapatkan informasi jika dua remaja tersebut berasal dari Klopo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Menurut dia, saat ditanya, kedua korban malah menangis ketakutan. Korban hanya mengalami luka ringan dan salah satu korban keluar darah dari telinga.

Mereka pun dilarikan ke RS Gumuk Walik Grabag. Menurutnya, video tersebut diduga direkam seorang pendaki Gunung Andong yang kebetulan melintas di lokasi.

Menurut Nurdin, walau sering terjadi kecelakaan di jalur tersebut, tak ada korban jiwa.

Ia menjelaskan, kecelakaan terjadi bisa karena faktor jalan hingga kondisi kendaraan.

Sementara untuk langkah preventif, warga sebetulnya sudah berusaha dengan memasang pembatas jalan dan rambu-rambu lalu lintas secara swadaya.

Warga sekitar membuat barikade yang terbuat dari ban bekas di lokasi tersebut.

Baca juga: Warga Tuntut Kades Selingkuh dengan Guru SD di Magelang Minta Maaf secara Terbuka

"Misalnya setiap 500 meter untuk mengganti gigi (kendaraan) karena jalan curam. Namun, kalau motor apalagi matik akan susah, seringnya rem nge-blong tiba-tiba," tegas Nurdin.

Ia mengatakan, masyarakat telah mengajukan permohonan pembangunan pembatas atau barikade penyelamat ke pemerintah daerah setempat, tetapi sejauh ini belum terealisasi.

"Wah, sudah tidak terhitung lagi (jumlah kejadian kecelakaan), ada yang lebih parah, ada mobil, motor juga. Kalau motor kebanyakan matic. Rumah itu (di bawah barikade ban) sering sekali ketimpa. Setelah dipasang pembatas jadi berkurang," ungkap Nurdin.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ika Fitriana | Editor : Dita Angga Rusiana), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com