Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jam Berjalan untuk Periksa Patok Batas RI-PNG, Anggota TNI Gagalkan Penyelundupan Ganja

Kompas.com - 18/01/2023, 07:06 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dankipur A Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Kapten Inf Putra Kurnia Firmansyah Zendrato dan Pengatur II/C Bea dan Cukai Jayapura Fahrizal Latupono memimpin patroli patok perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.

Jarak tempuh menuju patok perbatasan itu diperkirakan mencapai lima jam dengan berjalan kaki. Patroli dilakukan untuk memastikan patok batas itu tidak bergeser dari posisi sebelumnya.

Baca juga: Nelayan Tewas Diduga Ditembak Tentara Papua Nugini, Pemprov Papua: Memang Masuk Wilayah PNG, tapi Penembakan Tak Manusiawi

Namun, setelah berjalan selama tiga jam, petugas yang berpatroli justru menemukan tiga orang yang diduga hendak menyelundupkan ganja.

"Saat patroli, personel melihat ada tiga orang yang saat didekati kabur, satu lari ke arah belakang Mosso dan yang dua orang lain lari ke arah PNG. Tapi saat kabur mereka meninggalkan barang bawaannya yang kemudian diperiksa ternyata isinya ganja seberat 1,8 kilogram," ujar Wadan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (17/1/2023).

Patroli patok batas MM 2 merupakan kewajiban setiap Satgas Perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI. Setelah menemukan dugaan penyelundupan ganja itu, personel terpaksa kembali ke Pos Mosso.

Zulfikar menyebut, hal itu harus dilakukan walau pasukannya dan personel Bea Cukai sudah menempuh jarak yang jauh untuk memeriksa patok batas negara.

"Jadi mereka jalan dari pos itu sekitar jam 09.30 WIT dan baru sampai di pos lagi sekitar jam 14.30 WIT. Mereka sudah lebih dari setengah jalan tapi karena menemukan barang ilegal, personel harus kembali untuk melaporkannya," kata dia.

Zulfikar menambahkan, jalan tradisional di wilayah Skouw, Distrik Muara Tami, menjadi rute paling rawan penyelundupan ganja.


Hal ini karena area yang luas itu minim pengawasan aparat keamanan. Sehingga, penyelundup bisa dengan mudah memasukkan narkoba ke Jayapura.

Penemuan ganja ini merupakan pengalaman yang keenam kalinya bagi Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS. Sebelumnya, personel menemukan ganja seberat 98,4 gram, 200 gram, 1.025 gram, 500 gram, dan 240 gram.

"Seperti yang telah diketahui, sudah yang sekian kalinya Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS berhasil menggagalkan transaksi narkoba di tengah-tengah masyarakat, dan semua dapat diselesaikan sesuai dengan prosedur. Ini semua berkat kerja sama yang baik antara masyarakat, aparatur setempat dan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS," tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com