KOMPAS.com - Kompang adalah jenis musik dan nama alat musik tradisional yang umumnya dikenal di masyarakat Melayu. Kompang mirip dengan rebana.
Kompang tergolong alat musik membranophone serta dikelompokkan dalam alat musik gendang.
Alat musik ini menjadi kesenian tradisional yang masih diajarkan dalam dunia pendidikan dan masih berkembang, antara lain di wilayah Riau dan Lampung.
Awalnya, kompang merupakan alat musik yang berasal dari Arab.
Alat musik ini dipercaya masuk ke Malayu pada zaman Kesultanan Malaka oleh pedagang India muslim dan melalui Jawa pada abad ke 13 oleh pedagang Arab.
Kesenian Kompang termasuk musik tradisi.
Baca juga: Rapai, Rebana Khas Aceh yang Sampai Dikirim ke Luar Negeri
Dimana, musik tradisi adalah musik yang lahir dan berkembang di wilayah-wilayah tertentu atau daerah.
Musik tradisi sangat eksklusif karena menampilkan ciri budaya masyarakat daerah setempat.
Musik Kompang sangat terkenal di daerah Bekalis Riau, hampir setiap kecamatan di daerah tersebut masih melestarikan kesenian Kompang.
Kompang terdiri dari dua bagian. Bagian muka dibalut dengan kulit yang biasanya berasal dari kulit kambing betina.
Namun saat ini, kompang banyak dibuat menggunakan kulit kerbau atau getah sintetis.
Bagian kedua adalah badan kompang yang merupakan penegang atau sedak. Bagian tersebut terbuat dari rotan.
Bagian badan akan menentukan kemerduan suara kompang.
Suara kompang berasal dari menepuk atau memukulnya. Hasil tepukan tidak selalu sama terkadang menghasilkan suara kecil dan terkadang besar.
Baca juga: Daftar Nama Alat Musik Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia
Bunyi tepukan yang berbeda disebabkan posisi telapak tangan yang berbeda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.