Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Gas Subsidi Wajib Pakai My Pertamina, Agen di Semarang Malah Panen Pesanan

Kompas.com - 14/01/2023, 16:05 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 agen elpiji di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mulai uji coba pembelian gas elpiji 3 kilogram menggunakan aplikasi My Pertamina.

Agen gas elpiji di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Izan Kumara mengatakan, aturan menggunakan aplikasi My Pertamina berdampak positif kepada para agen elpiji.

"Jadi kita bisa mengarahkan mana warga yang mendapatkan gas elpiji 3 kilogram dan gas elpiji non subsidi," jelasnya saat ditemui di tokonya, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: 30 Agen di Kota Semarang Mulai Uji Coba Pembelian Gas Elpiji 3 Kg Pakai KTP

Sebelum ada peraturan tersebut, banyak warga yang mampu secara finansial tetap membeli tas elpiji 3 kilogram yang seharusnya untuk orang tidak mampu.

"Kalau dulu mau menolak susah, sistemnya belum terbentuk. Kalau sekarang sudah ada sistemnya. Kita punya alasan untuk menolak," kata pria yang sudah berjualan gas elpiji sejak 2015 itu.

Izan tak memungkiri meski aturan pembelian menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan aplikasi My Pertamina sudah diterapkan, masih ada warga yang mampu secara finansial membeli gas elpiji 3 kilogram.

"Orang yang mampu itu juga ada yang ikut daftar di sini, akhirnya saya tolak," paparnya.

Izan menambahkan, sampai saat ini sudah ada 110 warga di Kecamatan Ngaliyan yang mendaftar dan terverifikasi di aplikasi My Pertamina.

"Ratusan warga itu sudah menjadi langganan di sini," paparnya.

Dalam satu minggu, dia diberi kuota gas elpiji oleh Pertamina sebanya 360 gas elpiji 3 kilogram.

"Karena ada sistem di My Pertamina ratusan gas itu selalu habis. Karena pelanggannya juga sudah ada datanya juga. Dulu paling seminggu hanya 90 gas elpiji yang terjual. Sekarang tambah banyak," imbuhnya.

Tanggapan berbeda dikatakan Novita Sari, penjual gas elpiji 3 kilogram yang juga pedagang sembako di Kelurahan Palir, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

"Sampai saat ini saya belum mendapatkan informasi soal syarat pembelian menggunakan KTP dan My Pertamina," ujarnya.

Gas melon yang rencananya tidak lagi dijual di warung atau pengecer.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Gas melon yang rencananya tidak lagi dijual di warung atau pengecer.

Dia mengaku khawatir penjual kecil seperti dirinya tak bisa berjualan gas elpiji 3 kilogram lagi setelah ada kebijakan tersebut.

"Kalau menurut saya itu malah bikin ribet. Jualan seperti ini saja malah lebih memudahkan masyarakat. Tinggal beli saja tak pakai syarat-syarat," paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Karimunjawa Tercemar Limbah dan Terancam Tenggelam, Ini Perjuangan Warga Perangi Aktivitas Tambak Udang

Karimunjawa Tercemar Limbah dan Terancam Tenggelam, Ini Perjuangan Warga Perangi Aktivitas Tambak Udang

Regional
Penghuni Kos di Semarang Keluhkan Tingginya Harga Beras

Penghuni Kos di Semarang Keluhkan Tingginya Harga Beras

Regional
Mitigasi Gagal Panen akibat El Nino, Pemkab HST Gelar Kegiatan Tanam dan Panen Padi

Mitigasi Gagal Panen akibat El Nino, Pemkab HST Gelar Kegiatan Tanam dan Panen Padi

Regional
Ombudsman NTT Temukan Harga Pertalite Rp 30.000 Per Liter di Rote Ndao

Ombudsman NTT Temukan Harga Pertalite Rp 30.000 Per Liter di Rote Ndao

Regional
Kebakaran TPA Putri Cempo Solo Berhasil Dipadamkan, Damkar Siagakan Armada dan Personel 24 Jam

Kebakaran TPA Putri Cempo Solo Berhasil Dipadamkan, Damkar Siagakan Armada dan Personel 24 Jam

Regional
Angkot yang Dikemudikan Kakek 75 Tahun Tabrak Trotoar di Ambon, Penumpang Syok

Angkot yang Dikemudikan Kakek 75 Tahun Tabrak Trotoar di Ambon, Penumpang Syok

Regional
Stoples Diduga Berisi Janin dan Darah Ditemukan Warga Mamuju Ternyata Isinya Ari-ari

Stoples Diduga Berisi Janin dan Darah Ditemukan Warga Mamuju Ternyata Isinya Ari-ari

Regional
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Kamar Kos Sleman, Sempat Terlihat Beraktivitas Saat Malam Hari

Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Kamar Kos Sleman, Sempat Terlihat Beraktivitas Saat Malam Hari

Regional
Jejak Kematian Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara, Ada Rekaman Jendela Kaca Pecah Tertembus Proyektil

Jejak Kematian Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara, Ada Rekaman Jendela Kaca Pecah Tertembus Proyektil

Regional
Trigana Air Hentikan Penerbangan ke Oksibil akibat Gangguan Keamanan

Trigana Air Hentikan Penerbangan ke Oksibil akibat Gangguan Keamanan

Regional
11 Warga di Ende Keracunan Usai Konsumsi Daging Anjing Mati, 1 di Antaranya Meninggal

11 Warga di Ende Keracunan Usai Konsumsi Daging Anjing Mati, 1 di Antaranya Meninggal

Regional
Kronologi Turis Asal Jerman Tewas Jatuh dari Tebing Saat Rekam Pacarnya di Bali

Kronologi Turis Asal Jerman Tewas Jatuh dari Tebing Saat Rekam Pacarnya di Bali

Regional
Paksa Perempuan yang Baru Dikenal Pegang Kemaluannya, Pria di Banjarmasin Ditangkap

Paksa Perempuan yang Baru Dikenal Pegang Kemaluannya, Pria di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Siswa yang Bacok Guru di Demak Mengaku Salah, Sering Bolos karena Jualan Nasi Goreng Saat Malam Hari

Siswa yang Bacok Guru di Demak Mengaku Salah, Sering Bolos karena Jualan Nasi Goreng Saat Malam Hari

Regional
[POPULER REGIONAL] Jualan di 'Social Commerce' Resmi Dilarang | Kisah Pilu Kematian Ibu dan Anak di Kediri

[POPULER REGIONAL] Jualan di "Social Commerce" Resmi Dilarang | Kisah Pilu Kematian Ibu dan Anak di Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com