AMBON,KOMPAS.com - Selama empat hari sudah Pemerintah Kabupatyen Maluku Barat Daya menetapkan status tanggap darurat usai gempa berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, Selasa (10/1/2023).
Namun, bantuan untuk para korban gempa di kecamatan Dawelor Dawera, Babar Timur dan Babar Barat belum juga diterima warga yang terdampak bencana.
Padahal dampak gempa M 7,5 di tiga kecamatan ini telah menyebabkan ratusan rumah warga dan fasilitas umum lainnya seperti sekolah, puskesmas hingga rumah ibadah mengalami kerusakan.
Adapun dari tiga kecamatan yang terdampak gempa di wilayah itu, kecamatan Dawelor Dawera tercatat yang paling parah.
Baca juga: Gempa M 4,7 Guncang Kabupaten Lembata NTT, Tak Berpotensi Tsunami
“Sampai hari ini bantuan belum masuk. Katanya sih besok baru masuk dengan kapal sabuk Nusantara 71,” kata Kepala Desa Watuwey, kecamatan Dalor Dawera Erley Wardulianus kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu (14/1/2023).
Erley mengaku tidak tahu persis bantuan yang diangkut dengan kapal sabuk Nusantara 71 itu berasal dari Pemkab Maluku Barat Daya, Pemprov Maluku, atau Pusat.
Ia mengaku sangat heran karena meski sudah empat hari musibah itu terjadi tapi pasokan bantuan tanggap darurat bagi warga di wilayah itu belum juga sampai.
Harusnya kata dia, pasokan bantuan bagi para korban itu tidak harus menunggu rute kapal karena itu akan memakan waktu yang sangat lama.
“Saya kalau bincang-bincang dengan saya punya masyarakat, saya selalu bilang tidak usah kita berharap bantuan, saya bilang peras keringatmu dulu baru kau makan, Tuhan sudah tahu pasti pertolongan akan lambat datang, jadi kita jangan mengeluh,” sindiirnya.
Senada dengan Erley, warga di kecamatan Babar Timur, Stevanus juga mengakui hingga kini belum ada bantuan yang datang ke kecamatan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.