Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Ambon Sulit Diatasi, Pj Wali Kota: Armada Sangat Minim, Kita Butuh 50 Truk

Kompas.com - 12/01/2023, 17:40 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sampah di Kota Ambon, Maluku, masih terus menjadi persoalan serius yang sulit ditangani oleh Pemerintah Kota Ambon, hingga saat ini.

Meski penanganan sampah di Kota Ambon telah menjadi salah satu program prioritas Pemkot Ambon, namun nyatanya masalah tersebut tak kunjung bisa diselesaikan.

Faktanya, tumpukan sampah masih terlihat di sejumlah kawasan di Kota Ambon, baik di sudut-sudut kota maupun di pusat kota.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di sejumlah lokasi pada Kamis (12/1/2023), tumpukan sampah masih terlihat di kawasan Air Besar, tanjakan 2000 Kebun Cengkeh, kawasan Gunung Malintang dan beberapa kawasan lain.

Baca juga: Cerita Siswi SD Nyaris Diculik 2 Pria Bertopeng lalu Diselamatkan Warga di Ambon Ternyata Prank

“Ini kondisinya sudah berhari-hari begini, kami tidak tahu mengapa tidak diangkut,” kata Fadli, salah satu warga Kebun Cengkeh yang ditemui Kompas.com, Kamis.

Warga berharap agar petugas kebersihan Kota Ambon bisa bekerja secara profesional untuk mengangkut tumpukan sampah yang ada di beberapa kawasan itu.

Baca juga: Emak-emak Protes Sampah Dibiarkan Menumpuk di Kota Cimahi

“Beberapa hari lalu itu di sini sampai kita susah lewat karena sampah menutup badan jalan,” katanya.

Terkait masalah itu, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, penanganan sampah di Kota Ambon tidak berjalan maksimal lantaran Pemkot kekurangan armada pengangkut sampah.

“Saat ini kita hanya punya 23 unit truk pengangkut sampah untuk mengangkut 250 ton sampah setiap hari, dan 23 unit truk itu usianya sudah uzur itu masalahnya,” katanya kepada Kompas.com.

Menurutnya, Pemkot Ambon saat ini membutuhkan sedikitnya 50 aramada pengangkut sampah untuk bisa mengangkut seluruh sampah yang tersebar di semua titik di Ambon.

“Jadi kalau kita punya minimal 50 armada saja, kita bisa angkut sampah setiap hari sampai bersih,” katanya.

Dia menambahkan, selain dukungan armada yang memadai, kesadaran warga atas masalah sampah juga sangat penting. Sebab, tanpa dukungan dan kesadaran warga, penanganan sampah di Kota Ambon tidak akan berhasil.

Baca juga: Siswi SD di Ambon Mengarang Cerita Diculik Pria Bertopeng karena Takut Dimarahi Orangtua

“Dengan aramada yang sangat minim dan kesadaran warga yang tidak ada, biar siapa yang jadi pemimpin di Kota Ambon ini, dia tiak bisa menyelesaikan masalah ini. Apalagi dengan usia armada yang sudah tua, setiap hari ada mobil yang tidak bisa naik tanjakan, sayang tidak celaka,” ungkapnya.

Ia pun meminta dukungan warga Kota Ambon agar lebih sadar terhadap persoalan sampah sehingga Kota Ambon dapat terbebas dari masalah tersebut.

“Yang paling penting itu kesadaran warga, tanpa kesadaran dan dukungan warga semua yang kita kerjakan tidak akan berhasil,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com