PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 164 orang pendaki Gunung Marapi Sumatera Barat dipaksa turun karena gunung sedang mengalami erupsi.
Jumlah yang terdata sudah ada 164 orang pendaki yang disuruh turun. Bahkan di antara mereka ada yang berasal dari luar Sumbar, seperti Riau dan Jambi.
"Kita bersama BKSDA Sumbar menyapu pendaki yang masih bertahan di atas gunung Marapi. Kita suruh mereka turun karena gunung sedang erupsi dan berbahaya," kata Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octavianto yang dihubungi Kompas.com, Minggu (8/1/2023).
Baca juga: Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat
Octavianto menyebutkan, data awal ada 40 orang yang berada di atas gunung saat erupsi, Sabtu (7/1/2023).
"Namun ternyata saat kita naik menyapu mereka ada sekitar seratusan. Saat ini sudah 164 orang kita suruh turun," jelas Octavianto.
Octavianto mengatakan mereka pada umumnya belum sampai ke puncak, namun tetap saja dipaksa turun karena status gunung Marapi berada di level II waspada.
"Radius 3 kilometer dari kawah itu berbahaya. Makanya kita minta mereka untuk turun," jelas Octavianto.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter di atas puncak pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 06.11 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," ujar Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Nasib 13 Pendaki di Puncak Gunung Marapi usai Erupsi, Tim SAR Lakukan Penjemputan
Oktory mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi lebih kurang 45 detik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.