Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selami Kapal Tenggelam untuk Ambil Sisa Perbekalan, Seorang Buruh Selam Malah Hilang di Perairan Sebuku

Kompas.com - 06/01/2023, 17:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang buruh selam, Asep Saefudin (36) warga Dusun Cikawung RT.03 RW.03 Desa Cidahung Hilir, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, hilang di wilayah perairan Sebuku, di pedalaman Nunukan, Kalimantan Utara.

Kapolsek Sebuku Iptu Siswandoyo mengungkapkan, pencarian terhadap Asep sudah memasuki hari keempat, sejak dilaporkan hilang pada Selasa (3/1/2023) sore.

‘’Pencarian terkendala dengan cuaca. Arus sungai sedang kuat kuatnya karena musim hujan. Selain sangat keruh, kita tidak memiliki sarana alat pendukung apapun untuk memudahkan pencarian,’’ujarnya, dihubungi, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Terpeleset Saat Cari Rumput, Petani Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Galok Wonogiri

Asep Saefudin dipekerjakan bersama dua temannya untuk mengevakuasi bangkai tug boat yang patah dan tenggelam di perairan Sebuku.

Lokasi sungai tersebut berjarak sekitar satu jam perjalanan menggunakan speed boat dari Polsek Sebuku.

Perusahaan yang mempekerjakan mereka memberikan fasilitas kapal kayu untuk sarana transportasi.

Pada Senin (2/1/2023), para pekerja tersebut kehabisan bekal makanan atau ransum. Sehingga mereka memutuskan untuk pergi ke pemukiman penduduk dan berbelanja Sembako.

‘’Mereka menggunakan perahu yang menjadi fasilitas mereka. Tapi ternyata kapal tersebut bocor. Mereka tambatkan kapal tersebut di Dermaga Logpond milik PT Adindo, di Gunung Pataq Desa Pembeliangan, Sebuku. Merekapun menyalakan mesin alkon untuk menguras air yang masuk kapal,’’tutur Siswandoyo.

Setelah itu, ketiganya pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan pokok. Sayangnya, begitu kembali, kapal mereka telah tenggelam.

Bingung bagaimana bisa kembali ke lokasi kerja dan menyelesaikan tugas mereka, ketiganya berembuk dan mencoba membicarakan solusi.

‘’Sampai akhirnya pada Selasa 3 Januari 2022, korban memutuskan untuk menyelam, dan mengambil barang barang dari kapal. Lokasi tenggelamnya kapal terbilang dangkal karena masih terlihat tiang bendera kapal,’’lanjut Siswandoyo.

Korban pun melepas pakaian dan berupaya menyelam untuk sebisa mungkin mengeluarkan barang-barang yang sekiranya masih mungkin digunakan.

Sementara kedua temannya menunggu di daratan. Namun sejak itu, korban tidak pernah muncul kembali ke daratan.

‘’Ada beberapa kemungkinan, analisa kami, korban terjebak dalam ruangan kamar kecil di kapal yang tenggelam. Karena mencari barang di air sungai yang sangat keruh, hanya bisa dilakukan dengan meraba raba. Sedangkan kemungkinan kedua, perairan tersebut menjadi habitat buaya. Kemungkinan kesana, juga sudah barang tentu ada,’’jelasnya.

Kondisi alam yang tidak mendukung ditambah nihilnya aktivitas perusahaan Adindo, menjadi salah satu kendala yang terjadi.

Selain melakukan pencarian di titik lokasi perkiraan korban hanyut, Siswandoyo juga selalu memantau jalur perairan Sebuku, berharap ada tug boat perusahaan lewat. Namun sampai hari ini, tidak ada satupun kapal tunda yang melintas.

‘’Tidak ada alat berat sama sekali. Tadinya kalau ada tug boat lewat, kita minta tolong untuk membantu evakuasi kapal kayu yang tenggelam. Kami juga sudah koordinasi dengan Pos AL, apabila ada tug boat lewat agar diinformasikan supaya ada evakuasi. Mohon doanya agar korban segera ditemukan,’’kata Siswandoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com