Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sedih di Balik Kasus Istri Dibunuh Suami, Ibu Mertua, dan Ipar di Lombok, Korban dan Pelaku Menikah Dini

Kompas.com - 06/01/2023, 05:00 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Seorang perempuan muda di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial FS (19) tewas dibunuh oleh suaminya, MR (20), ibu mertuanya S (49), dan ipar SA (28).

Pembunuhan pada Selasa (3/1/2023) itu dilatarbelakangi kekesalan lantaran korban tak mau membuatkan kopi untuk sang suami sepulang dari hutan.

Baca juga: IRT yang Ditemukan Menggantung di Rumahnya Ternyata Dibunuh Suami, Mertua, dan Ipar

Menurut Kepala Dusun Pondok Komak, Lalu Muhammad Safri, pelaku dan korban menikah pada tahun 2021 silam atau menikah dini.

Saat itu usia MR masih sekitar 18 tahun dan FS 17 tahun.

"Keduanya menikah di bawah tangan tidak tercatat secara resmi di pengadilan," katanya, Kamis (5/1/2023).

Hal tersebut dibenarkan oleh ayah kandung pelaku, Ariah (55). FS dan pelaku MR sama-sama putus sekolah dan menikah dini.

"Ya mereka menikah dini, saya juga tidak setuju sebenarnya, tapi ya karena kenalan lewat handphone, baru kenalan sebentar dia bawa anak gadis orang pulang, ya harus kami nikahkan akhirnya," kata Ariah di Dusun Pondok Komak, Desa Lantan Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah, Kamis (5/1/2023).

Menurutnya setelah menikah, putranya bekerja mencari pakis di hutan bersama bapaknya.

Pakis itu selanjutnya dijual ke pasar oleh FS. Uang hasil berjualan pakis tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit.

Baca juga: Ini Alasan Suami, Mertua, dan Ipar Berkomplot Bunuh IRT di Lombok Tengah

"Menantu saya itu cerita kalau sudah banyak kumpulkan uang, katanya mau beli motor, agar bisa pulang ke rumah orangtuanya di Lombok Timur, itu rencana FS," ungkap Ariah.

Sehari hari FS memang selalu berada di rumah menunggu suaminya pulang dari hutan. FS juga tidak suka bergaul keluar rumah.

Lalu Safwan, guru IPS di Madrasah Tsanawiyah Desa Lantan mengungkapkan, korban FS dan pelaku MR adalah mantan siswa dan siswinya saat masih bersekolah.

Namun, keduanya telah putus sekolah.

Menurut dia, pernikahan dini kedua mantan siswanya tersebut sangat mempengaruhi  peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.

"Kedewasaan untuk menyikapi persoalan rumah tangga itu kan beda-beda. Apalagi sumber daya manusianya masih rendah, mereka masih anak-anak, masih labil dan tidak menjamin berpikir sehat," kata dia, Kamis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com