LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- FS (19) ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Lantan, Lombok Tengah, yang ditemukan menggantung di dalam rumahnya, ternyata dibunuh oleh suaminya MR (20) dibantu mertua korban berinisial S dan ipar korban berinisial SA.
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama menyampaikan, terbongkarnya kasus tersebut, bermula dari kecurigaan polisi.
Petugas menemukan kejanggalan atas posisi korban yang mulanya sempat diduga bunuh diri.
Baca juga: Perempuan Asal Lombok Ditemukan Tewas Gantung Diri, Ada Bekas Jeratan di Lutut Korban
"Setelah dilakukan olah TKP ditemukan ada kejanggalan dari hasil olah TKP yaitu posisi korban tergantung kakinya menyentuh lantai dan posisi lehernya yang digantung sangat rendah," kata Redho dalam keterangan pers, Rabu (4/1/2023)
Redho menjelaskan, dari hasil otopsi ditemukan bekas luka jeratan di bagian kaki korban yang mengarahkan ke korban.
"Intinya ada luka yang mengarah ke pada kekerasan," kata Redho.
Baca juga: Penumpang Bandara Lombok Saat Nataru 2023 Naik 60 Persen Dibanding Tahun Lalu
Atas hasil olah TKP, polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa keluarga terdekat.
"Setelah kami periksa, suami korban mengakui perbuatannya melakukan pembunuhan bersama ibu dan kakaknya," kata Redho.
Redho mengungkapkan, dari keterangan pelaku, motif pembunuhan karena kesal korban sering tidak menuruti perintah suami.
"Para pelaku ini tidak suka sikap korban yang tidak pernah mempedulikan suaminya, sering main HP, tidak mengurus rumah tangga," kata Redho.
Sebelumnya, warga Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Lombok Tengah digegerkan dengan penemuan mayat FS yang diduga gantung diri, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Puting Beliung Landa Lombok Timur, 1 Rumah Warga Rusak Berat
Kapolsek Batukliang Utara Iptu Sribagyo mengungkapkan, mayat ditemukan oleh R (13) adik ipar korban yang saat itu baru pulang dari sekolah.
"Saksi R langsung masuk ke kamar korban dan melihat posisi korban dengan leher terikat tali dan tergantung. Melihat kejadian tersebut, saksi R langsung berteriak memanggil S (mertua korban)," kata Sribagyo.
"S yang juga kejadian itu langsung berteriak memanggil tetangganya yang ada di sekitar rumah, mendengar teriakan S tetangga pun berdatangan dan langsung menghubungi suami korban yang saat itu sedang bekerja di kebun," kata Sribagyo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas setempat, pada bagian kepala serta muka tidak ditemukan kelainan, sementara pada leher terdapat bekas tali ikatan yang terlihat kebiruan dan bengkak yang diduga akibat jeratan tali.
Baca juga: Menara Masjid yang Direnovasi di Lombok Ambruk hingga Listrik Padam karena Kabel Terbakar
Pada lutut sebelah kiri ada bekas jeratan tali dan pada lutut sebelah kanan terlihat ada lebam serta lecet.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Tanak Beak.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, kedua orangtua korban dan semua keluarga yang hadir sepakat jenazah diotopsi.
"Jenazah korban langsung diberangkatkan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk diotopsi dengan dikawal langsung oleh tim Inafis Polres Lombok Tengah," kata Sribagyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.