Ricky menjelaskan, saat upaya mediasi dilakukan, warga dari Desa Trans Kobi Baru yang lebih dulu mendatangi Polsubsektor di Desa Kobisonta. Beberapa saat kemudian datang warga dari Desa Maneo.
Namun tak disangka, saat mendatangi Polsubsektor di Desa Kobisonta, warga Desa Maneo malah melakukan penyerangan terhadap warga Desa Trans Kobi Baru yang ada di lokasi itu.
“Jadi saat warga Maneo datang anggota belum sampaikan apa-apa langsung terjadi keributan dan kejar-kejaran hingga akhirnya terjadi bentrok itu. Jadi tanpa sepengetahuan kita mereka ini ternyata sudah jaga-jaga, persiapan,” ungkapnya.
Baca juga: 7 Orang Diperiksa Terkait Pengeroyokan Kader Hanura di Rumdin Wagub Maluku
Dalam bentrokan itu, AW, warga Desa Trans Kobi Baru yang hadir dalam mediasi tersebut terbunuh setelah dicabok massa.
“Bentrokan itu menyebabkan satu warga Trans Kobi Baru meninggal dunia dan tiga sepeda motor warga Maneo dibakar,” katanya.
Menurut Ricky, pascakejadian itu, kondisi di dua desa tersebut kini telah kondusif kembali. Kedua belah pihak pun telah sepakat agar kasus tersebut dapat diselesaikan secara hukum.
“Situasi sudah kondusif saat ini. Hari ini hasil kesepakatannya itu kedua belah pihak menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah ini melalui jalur hukum,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.