Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus IRT di Lombok Dibunuh Suami dan Mertua, Keluarga Korban: Kami Awasi Proses Hukumnya

Kompas.com - 04/01/2023, 19:03 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga berinisial FS (19), dibunuh suami, mertua, dan iparnya, di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Keluarga korban pun menyerahkan penanganan kasus pembunuhan itu kepada polisi.

"Yang kita awasi sekarang perkembangan proses hukumnya, karena penetapan hukuman nanti itu, akan menjadi kepuasan keluarga," kata paman korban, Zaenal melalui sambungan telepon, Rabu (4/1/2022).

Baca juga: Perempuan Asal Lombok Ditemukan Tewas Gantung Diri, Ada Bekas Jeratan di Lutut Korban

Zaenal mengatakan, pengungkapan kasus kematian keponakannya membuat keluarga tenang.

"Dengan hasil rilis yang diungkapkan Polres Lombok Tengah, kami sangat puas dengan pengungkapan ini," kata Zaenal.

Ia berharap, pengungkapan kasus pembunuhan itu tak menimbulkan dendam di keluarga. Ia juga menjawab alasan keluarga mengizinkan otopsi terhadap jenazah.

"Semata-mata ini untuk menjawab pertanyaan warga atas isu yang berkembang, dugaan dibunuh atau tidak, kami hanya mengambil jalan tengah," katanya.

Jenazah FS telah dimakamkan di TPU Desa Sarewe, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu sore.

Motif pembunuhan korban

Satreskrim Polres Lombok Tengah mengungkap motif pembunuhan ibu rumah tangga berinisial FS (19), yang ditemukan gantung diri di rumahnya.

Setelah diselidiki, FS ternyata dibunuh suami, ipar, dan mertuanya. Pelaku di antaranya, suami korban berinisial MR (20), mertua korban berinisial S (46), dan ipar korban berinisial SA (28).

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizky Pratama mengungkapkan, para pelaku nekat membunuh korban karena dianggap tak patuh terhadap perintah suami.

"Latar belakang dari pembunuhan tersebut bermula dari sikap istri pelaku (korban) yang tidak pernah memedulikan suaminya dan setiap hari hanya bermain ponsel, seperti kalau disuruh buat kopi jarang mau," kata Redho.


Puncak kemarahan para pelaku hingga berniat membunuh terjadi saat korban pulang ke rumah orangtuanya di Lombok Timur. Saat itu, korban diajak pulang oleh suaminya, tetapi menolak.

"Korban juga pernah pulang ke rumah orangtuanya di Kecamatan Jerowaru, selama satu bulan lebih dan ketika dijemput suaminya korban tidak mau balik ke rumah suaminya di Desa Lantan, hal ini yang memicu kemarahan suami korban, ibu korban dan kakak korban," kata Redho.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com