Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Semarang yang Tak Bisa Dipisahkan

Kompas.com - 04/01/2023, 08:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - "Semarang Kaline Banjir...."

Lirik lagu jawa yang berjudul Jangkrik Genggong memiliki arti Semarang sungainya banjir yang membuat ibu kota Jawa Tengah seakan-akan tak bisa dilepaskan dari banjir.

Citra Semarang yang identik dengan banjir seperti yang ada dalam lirik lagu tersebut ingin dihilangkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat meresmikan groud breaking sebagai awal proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur, Kota Semarang pada Jumat (5/1/2018).

“Saya ingin mengilangkan lagu Semarang Kaline Banjir yang sudah seperti lagu yang menjadi ikon kota Semarang yang menceritakan kondisi kota Semarang sekarang. Tetapi dengan adanya rekayasa kanal banjir timur kali ini, banjir tidak akan kemana-mana dan bisa teratasi,” ungkap Ganjar dikutip pada laman resmi milik Pemkot Semarang.

Baca juga: Warga Genuksari Semarang Sebut Banjir Kali Ini Terparah Sepanjang Hidup

Namun banjir terus membayangi Kota Semarang.

Pada Februari 2021, banjir bahkan sempat merendam kantor Pemprov Jateng tempat Ganjar beraktivitas.

Tak hanya kantor Gubernur Jateng, kawasan Simpang Lima Semarang dan sejumlah jalan protokol juga terendam banjir hingga mencapai lutut orang dewasa.

Banjir rob juga melanda kawasan Semarang, Jawa Tengah sejak Senin (23/5/2022). Akibat banjir tersebut, ribuan orang mengungsi dan tak sedikit kendaraan bermotor terendam air.

Pada Senin (23/5/2022), tanggul laut Tambak Mulyo di Kecamatan Tanjung Mas jebol. Sehari setelahnya, pada Selasa(24/5//2022) giliran tanggul Sungai Meduri, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan juga jebol.

Baca juga: Kaligawe Semarang Masih Direndam Banjir, DPU Buat Tanggul Sementara dan Tetap Kerahkan Pompa

Akhir tahun 2022, Kota Semarang kembali terendam banjir karena intensitas curah hujan yang sangat tinggi sejak Sabtu (31/12/2022).

Akibatnya 146 sekolah di Kota Semarang terendam banjir dan ada 7 sekolah yang siswanya belajar dari rumah.

Sebelumnya pada Kamis (29/12/2022), hujan lebat disertai gelombang tinggi menyebabkan tiga tanggul di kawasan Marina, Semarang jebol.

Akibatnya puluhan rumah di Perum Vila Marina di Tawangsari Semarang pun terendam banjir hingga kedalaman 80 cm. Akibatnya kawasan Marina lumpuh total.

Baca juga: Banjir Semarang 4 Hari Tak Kunjung Surut, Menteri Basuki Turun Gunung

Venetia van Java dan cerita Raden Pandan Arang

Randusari, Semarang, Jawa Tengah di tahun 1908KITLV Randusari, Semarang, Jawa Tengah di tahun 1908
Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan termasuk lima kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com