Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Nelayan di Sumbawa Bertahan Hidup, Sepekan Tak Melaut karena Cuaca Buruk

Kompas.com - 04/01/2023, 05:00 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com-  Sudah sepekan cuaca ekstrem, angin kencang dan gelombang tinggi menerjang pesisir utara dan selatan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dampaknya, sejumlah nelayan tidak bisa melaut, salah satunya Abdul Gani (54).

"Sudah satu minggu saya tidak bisa melaut. Pendapatan otomatis menurun," kata Gani yang ditemui Selasa (3/12/2023) malam.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, 1 Hektare Lahan Jagung di Sumbawa Rusak

Akibat gelombang tinggi, Gani tidak bisa lagi menyandarkan perahunya di pinggir Pantai Jempol. Sebab, di tengah cuaca buruk perahunya bisa saja terseret gelombang.

"Saya sandarkan perahu di pelabuhan Badas agar tidak terseret arus gelombang," sebut Gani.

Gani harus memutar otak agar bisa memberi makan cucu dan istrinya. Pria itu memiliki 9 anak, namun semuanya telah berumah tangga.

Kini dia tinggal bersama sang istri dan satu cucu yang masih bersekolah di bangku SD.

Baca juga: Pedagang Kaget, Iriana Jokowi Beli Cobek di Lapaknya Saat Kunjungi Pasar Utan Sumbawa

Kini setiap hari Gani memancing ikan di dekat Pelabuhan Badas. Hasil ikan yang didapat tentu tak sebanyak jika dia bisa melaut.

Ikan hasil pancingan yang tak seberapa itu, biasanya ia jual untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.

Gani pun membantu istrinya berjualan di warung yang berlokasi di pinggir Pantai Jempol, Labuhan, Sumbawa.

Biasanya sore hari, Gani sudah menggelar tikar di pinggir pantai tersebut untuk pengunjung.

"Kami jual aneka makanan khas Sumbawa dan olahan hasil laut. Alhamdulillah ada saja pengunjung meski cenderung sepi sekarang karena cuaca ekstrem ini masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah," jelas Gani.

Menurutnya setiap pukul 22.00 Wita, air laut akan naik sampai setinggi lutut orang dewasa di kawasan warungnya.

"Sudah 3 hari air laut pasang naik sampai warung," ucap Gani.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem di Sumbawa, Pohon Tumbang Sebabkan Arus Utama menuju Bima Sempat Putus

Nelayan lainnya yang bernasib sama adalah Adnan (50). Dia terpaksa menyambung hidup keluarganya dengan memancing ikan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com