Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.026 Ekor Satwa Liar Disita BKSDA Maluku Sepanjang 2022, Paling Banyak Burung

Kompas.com - 30/12/2022, 18:33 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 ekor satwa liar yang dilindungi disita oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku sepanjang tahun 2022.

Dari ribuan ekor satwa liar yang dilindungi itu, satwa yang paling banyak disita petugas BKSDA Maluku yakni satwa jenis burung.

Adapun penyitaan ribuan ekor satwa liar itu dilakukan petugas BKSDA saat menggelar operasi penertiban tumbuhan dan satwa liar (TSL) sepanjang 2022 di pintu-pintu masuk pelabuhan, dermaga penyeberangan di Maluku hingga di lokasi persembunyian satwa.

Selain itu ada sebagian besar satwa yang berhasil disita juga didapat dari hasil translokasi dari berbagai daerah di Indonesia yang diserahkan ke petugas BKSDA Maluku. Kemudian ada juga pemberian warga secara sukarela kepada petugas BKSDA.

Baca juga: Tanjung Binerean, Ruang Harmoni Kehidupan Petani Bersama Satwa Liar

“Total satwa liar dilindungi yang berhasil disita BKSDA Maluku sepanjang 2022 itu ada sebanyak 1.026 ekor,” kata Seto kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Adapun dari jumlah tersebut satwa yang paling banyak disita petugas BKSDA Maluku yakni burung dengan jumlah 763 ekor. Rinciannya Kakatua Maluku sebanyak 74 ekor, Kakatua Raja 4 ekor, Kakatua Koki 36 ekor, Kakatua Putih 5 ekor dan Kakatua Tanimbar 33 ekor.

Kemudian, Kasturi Tengkuk Ungu 1 ekor, Kasturi Ternate 66 ekor, Nuri Bayan 26 ekor, Nuri Tanimbar 215 ekor, Nuri Kepala Hitam 48 ekor, Nuri Cokelat 3 ekor, Nuri Raja Kembang 1 ekor dan Nuri Aru 9 ekor.

Lalu, Nuri Hitam 3 ekor, Nuri Pipi Merah 1 ekor, Perkici Pelangi 46 ekor, Perkici Kuning Hijau 1 ekor, dan Kasuari Gelambir Ganda 4 ekor.

Selanjutnya Bidadari Halmahera 1 ekor, Walik Kembang 7 ekor, Julung Irian 1 ekor Betet Kelapa Buru 1 ekor.

Satwa lain yang ikut disita yakni Buaya Muara 2 ekor, Tokek 8 ekor, Ular Pohon Cokelat 4 ekor, Ular Sanca Hijau 5 ekor dan ular Sanca kembang 10 ekor serta Ular Boa Tanah dan Ular Patola masing-masing 1 ekor dan penyu sisik 110 ekor.

“Kemudian ada juga 100 telur penyu dan enam tanduk rusa yang disita,” katanya.

Seto menambahkan dari 1.026 ekor satwa yang disita itu, sebanyak 553 ekor satwa yang telah dilepasliarkan ke habitatnya. Sedangkan masih ada 260-an satwa liar baik burung maupun reptile yang masih berada di kandang karantina.

“Saat ini masih 260-an satwa yang masih berada di kandang karantina dan rehabilitasi, sedangkan sisanya mati saat ditemukan dan saat dirawat, satwa-satwa itu mati karena sakit dan kemungkinan stress,” ungkapnya.

Baca juga: Lantamal Pontianak Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar Dilindungi yang Dibawa Kapal Vietnam

Adapun sejumlah lokasi yang dijadikan sebagai lokasi tempat pelepasliaran satwa liar itu seperti di kawasan Konservasi Suaka Alam Masbait kabupaten Buru, kawasan Konservasi Suaka Alam Sungai Nief Seram bagian Timur dan kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahwai Seram Bagian Barat.

Kemudian Gunung Salahutu, Maluku Tengah, Pantai Pulau Nai kecamatan kei Kecil kawasan hutan desa Amdasan Kepulauan Tanimbar, dan juga kawasan Suaka Margasatwa Kobror di Kepulauan Aru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com