Salin Artikel

1.026 Ekor Satwa Liar Disita BKSDA Maluku Sepanjang 2022, Paling Banyak Burung

Dari ribuan ekor satwa liar yang dilindungi itu, satwa yang paling banyak disita petugas BKSDA Maluku yakni satwa jenis burung.

Adapun penyitaan ribuan ekor satwa liar itu dilakukan petugas BKSDA saat menggelar operasi penertiban tumbuhan dan satwa liar (TSL) sepanjang 2022 di pintu-pintu masuk pelabuhan, dermaga penyeberangan di Maluku hingga di lokasi persembunyian satwa.

Selain itu ada sebagian besar satwa yang berhasil disita juga didapat dari hasil translokasi dari berbagai daerah di Indonesia yang diserahkan ke petugas BKSDA Maluku. Kemudian ada juga pemberian warga secara sukarela kepada petugas BKSDA.

“Total satwa liar dilindungi yang berhasil disita BKSDA Maluku sepanjang 2022 itu ada sebanyak 1.026 ekor,” kata Seto kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Adapun dari jumlah tersebut satwa yang paling banyak disita petugas BKSDA Maluku yakni burung dengan jumlah 763 ekor. Rinciannya Kakatua Maluku sebanyak 74 ekor, Kakatua Raja 4 ekor, Kakatua Koki 36 ekor, Kakatua Putih 5 ekor dan Kakatua Tanimbar 33 ekor.

Kemudian, Kasturi Tengkuk Ungu 1 ekor, Kasturi Ternate 66 ekor, Nuri Bayan 26 ekor, Nuri Tanimbar 215 ekor, Nuri Kepala Hitam 48 ekor, Nuri Cokelat 3 ekor, Nuri Raja Kembang 1 ekor dan Nuri Aru 9 ekor.

Lalu, Nuri Hitam 3 ekor, Nuri Pipi Merah 1 ekor, Perkici Pelangi 46 ekor, Perkici Kuning Hijau 1 ekor, dan Kasuari Gelambir Ganda 4 ekor.

Selanjutnya Bidadari Halmahera 1 ekor, Walik Kembang 7 ekor, Julung Irian 1 ekor Betet Kelapa Buru 1 ekor.

Satwa lain yang ikut disita yakni Buaya Muara 2 ekor, Tokek 8 ekor, Ular Pohon Cokelat 4 ekor, Ular Sanca Hijau 5 ekor dan ular Sanca kembang 10 ekor serta Ular Boa Tanah dan Ular Patola masing-masing 1 ekor dan penyu sisik 110 ekor.

“Kemudian ada juga 100 telur penyu dan enam tanduk rusa yang disita,” katanya.

Seto menambahkan dari 1.026 ekor satwa yang disita itu, sebanyak 553 ekor satwa yang telah dilepasliarkan ke habitatnya. Sedangkan masih ada 260-an satwa liar baik burung maupun reptile yang masih berada di kandang karantina.

“Saat ini masih 260-an satwa yang masih berada di kandang karantina dan rehabilitasi, sedangkan sisanya mati saat ditemukan dan saat dirawat, satwa-satwa itu mati karena sakit dan kemungkinan stress,” ungkapnya.

Adapun sejumlah lokasi yang dijadikan sebagai lokasi tempat pelepasliaran satwa liar itu seperti di kawasan Konservasi Suaka Alam Masbait kabupaten Buru, kawasan Konservasi Suaka Alam Sungai Nief Seram bagian Timur dan kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahwai Seram Bagian Barat.

Kemudian Gunung Salahutu, Maluku Tengah, Pantai Pulau Nai kecamatan kei Kecil kawasan hutan desa Amdasan Kepulauan Tanimbar, dan juga kawasan Suaka Margasatwa Kobror di Kepulauan Aru.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/30/183307978/1026-ekor-satwa-liar-disita-bksda-maluku-sepanjang-2022-paling-banyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke