BUTON, KOMPAS.com - Sebanyak 11 rumah warga di Desa Bahari Makmur, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, hancur akibat diterjang gelombang laut, Minggu (25/12/2022) dini hari.
Tak ada harta benda yang bisa diselamatkan kecuali hanya baju di badan, seperti yang dialami seorang warga, Harni, yang tak sempat selamatkan harta bendanya.
"Kami mau bagaimana, semua pakaian ada di rumah semua, tidak ada yang diselamatkan, cuma baju di badan. Uang di situ semua, tidak ada yang diselamatkan biar seribu rupiah," kata Harni kemudian menangis tersedu kepada Kompas.com, Minggu.
Baca juga: 11 Rumah Hancur Diterjang Gelombang Laut di Buton, 21 KK Mengungsi
Terlihat Harni bersama anggota keluarganya yang lain sedang mencari pakaian yang berhamburan di pantai.
Selain itu, beberapa warga sedang mengumpulkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Harni menceritakan, sebelum gudangnya hancur, gelombang air laut sudah mulai menerjang pada Sabtu (24/12/2022) sore.
Sekitar pukul 00.00 Wita, angin kencang disertai gelombang tinggi mulai merobohkan rumah warga yang terbuat dari papan.
“Pas rusaknya jembatan kami sudah langsung lari. Nanti ada 5 buah rumah mi runtuh, langsung baku ikut dengan rumah yang lain,” ujarnya.
Bukan hanya Harni, warga lain, Si Toni, juga tak sempat menyelamatkan harta bendanya.
"Tidak ada yang kami selamatkan. Kami hanya langsung lari selamatkan diri," ucap Si Toni.
"Kami berharap pemerintah dapat membantu kami, karena kami sudah tidak punya apa-apa lagi," katanya.
Baca juga: Waspada, Tinggi Gelombang Laut Natuna Capai 4 Meteran
Tak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Saat ini 21 warga memilih masih mengungsi di tempat yang aman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.