Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Tinggi Gelombang Laut Natuna Capai 4 Meteran

Kompas.com - 10/12/2022, 10:33 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com – Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) meminta masyarakat Kabupaten Natuna, waspada dalam melakukan aktivitas di laut.

Hal ini dikarenakan tinggi gelombang laut Natuna saat ini hingga Minggu (11/12/2021) mencapai 2,5 meter hingga empat meteran atau masuk kategori tinggi.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Hang Nadim Batam, Noah Ginting mengatakan, dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terungkap adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) di wilayah Kepri, sehingga mampu menambah potensi pertumbuhan awan-awan hujan.

Baca juga: Detik-Detik Pelajar Bacok Pelajar Di Purworejo yang Sebabkan 5 Orang Diamankan Polisi

“Bahkan diperkirakan akan terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Natuna,” kata Noah melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/12/2022).

Untuk kecepatan angin, berdasarkan data yang didapat, 45 km/jam dengan arus laut permukaan mencapai lima sampai 80 cm/detik.

“Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan diimbau agar waspada terhadap gelombang tinggi di wilayah Laut Natuna,” papar Noah.

Noah juga meminta masyarakat yang tinggal di pesisir pulau wilayah Natuna untuk waspada.

Baca juga: BPBD Ungkap Potensi Bencana di Sumenep, Angin Puting Beliung hingga Gelombang Tinggi

Selain Natuna, gelombang tinggi juga terjadi di wilayah Anambas. Namun tinggi gelombangnya masih di bawah laut Natuna, yakni hanya 1,25 meter hingga 2,5 meter.

“Di Laut Anambas tinggi gelombang juga mengkhawatirkan, yakni mencapai 1,5 meter dengan kecepatan angin 30 km/jam dan arus laut permukaan mencapai 60 cm/detik,” beber Noah.

BMKG mengingatkan, pelaku transportasi laut untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Ia mengungkapkan, ada beberapa risiko tinggi pelayaran yang dapat dihindari, mulai dari perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian Kapal Tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Kembali kami ingatkan untuk nelayan, diharapkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya," pungkas Noah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com