Lalu dua hari kemudian, tepatnya pada Jumat (29/7/2022) para pelaku berkumpul lagi Jakarta dan berangkat bersama-sama menjemput korban.
Kepada korban, AK memberikan syarat yakni mata AH akan ditutup dan tangan diikat sepanjang perjalanan menuju lokasi.
Syarat itu diajukan agar korban tak menghapal jalan menuju ke lokasi pembuatan uang palsu.
Sebagai orang baru, korban pun menyetujui syarat tersebut. Pelaku D kemudian menutup maya korban dengan kain buff. Sementara tangan korban diikat ke belakang dengan kabel ties.
Baca juga: Bendahara KONI Kayong Utara Ditemukan Tewas di Bogor, Awalnya Ingin Selesaikan Sengketa Tanah
Saat dekat dengan TKP, korban kemudian dibunuh dengan cara leher dipiting dari belakang dan dibekap menggunakan jaket hingga lemas.
Setelah korban tak berdaya, pelaku AA memerintahkan pelaku RH untuk menjerat leher korban menggunakan kabel ties untuk memastikan korban benar-benar mati.
Para pelaku lalu membuang mayat pria 35 tahun itu di jembatan.
"Bahkan untuk meyakinkan korban, salah satu pelaku yang ikut dalam rombongan berpura-pura mau diikat tangannya dan ditutup tangannya. Tidak jauh dari TKP akhirnya korban dihilangkan nyawanya. Selanjutnya korban dibuang di jembatan tersebut," ucap Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan, Kamis (11/8/2022).
Setelah membuang mayat AH, para pelaku kabur ke Tegal. Namun di tengah perjalanan di wilayah Bandung, AK mengambil uang dari ATM milik korban.
Ia lalu membagikan upah membunuh korban kepada 3 rekannya dan masing-masing mendapatkan uang Rp 2 juta.
Di wilayah Tegal, mereka kemudian membakar barang-barang milik korban seperti ponsel dan pakaian.
Siswo mengatakan, empat pelaku kemudian ditangkap pada Senin (8/8/2022) di wilayah Jakarta.
Baca juga: Identitas Mayat Dalam Karung di Dekat Curug Arca Bogor Terungkap
Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti lainnya yakni 3 buah Handphone, 1 berkas rekening koran, 6 buah kabel ties, 1 buah karung goni, 1 buah buff, 1 buah sepatu dan pakaian korban.
"Jadi AK yang berperan sebagai otak pembunuhan ini sama sama ber KTP Kalbar dan teman baik. Kebetulan korban dan pelaku ini sama-sama berprofesi di dunia tinju. Yang bersangkutan (AK) pernah jadi atlet tinju," jelas Siswo.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor : Gloria Setyvani Putri, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.