Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Es Terjadi di Sebagian Wilayah Kota Mataram, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 10/12/2022, 18:15 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com -Hujan es terjadi di Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/12/2022) sekitar pukul 14.00 Wita.

Hujan es itu menghebohkan warga di Kelurahan Ampenan Tengah. Bahkan, fenomena hujan es tersebut viral di media sosial Instagram. Warga menunjukkan proses jatuhnya hujan di halaman rumah.

Baca juga: Hujan Es hingga Angin Puting Beliung Berpotensi Terjadi di Sumenep, BMKG Imbau Warga Waspada

Forecaster atau prakirawan cuaca pada BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Praya, Lombok Tengah, Alfiansyah menjelaskan, fenomena hujan es merupakan gejala alam yang jarang terjadi.

"Fenomena hujan es atau dalam meteorologi dikenal dengan hail, yang merupakan fenomena cuaca yang jarang terjadi khususnya di Indonesia. Namun, fenomena ini umumnya wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim atau ketika musim hujan," kata Alfi dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Permintaan Keluarga Jokowi, Dekorasi Penikahan Kaesang-Erina di Loji Gandrung Bertema Jawa Klasik Mataram Islam

Alfi menerangkan, penyebab utama dari hujan es ini adalah awan cumulounimbus atau dikenal juga dengan awan Cb yang dihasilkan dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tertentu.

"Hujan es dapat dihasilkan awan Cb ketika awan tersebut mengalami proses updraft yang kuat dan mendorong partikel es tersebut jatuh ke permukaan dan  umumnya diikuti oleh hujan lebat petir serta angin kencang sebagai hembusan kuat dari awan Cb tersebut," kata Alfi.

Ketika terjadi fenomana tersebut, masyarakat diharapkan segera berlindung di tempat yang aman dan sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan. Sebab, awan Cb juga berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Masyarakat diimbau lebih waspada terkait peningkatan curah hujan yang akan terjadi sampai puncak musim hujan yang diprakirakan akan terjadi pada bulan Januari," kata Alfi.

Diterangkan Alfi, pada bulan Desember ini, hujan lebat di sertai petir dan angin kencang masih akan berpeluang terus terjadi sehingga harus waspada atas dampak yang ditimbulkan.

"Masyarakat diimbau lebih mewaspadai dampak yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, longsor, pohon tumbang, puting beliung, angin kencang hingga hujan es. Untuk itu masyarakat jangan lupa selalu update dan selalu pantau informasi cuaca BMKG NTB," kata Alfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Grebeg Besar Demak: Waktu Pelaksanaan, Sejarah, dan Rangkaian Acara

Grebeg Besar Demak: Waktu Pelaksanaan, Sejarah, dan Rangkaian Acara

Regional
Perburuan Kendaraan Bodong di Pati, 3 Orang dari 3 Kecamatan Diperiksa

Perburuan Kendaraan Bodong di Pati, 3 Orang dari 3 Kecamatan Diperiksa

Regional
Presiden Jokowi Bakal Shalat Idul Adha di Simpang Lima Semarang

Presiden Jokowi Bakal Shalat Idul Adha di Simpang Lima Semarang

Regional
Kronologi Suami di Kampar Bunuh Istrinya di Lahan Eukaliptus, Pelaku Tikam Korban yang Tak Berdaya

Kronologi Suami di Kampar Bunuh Istrinya di Lahan Eukaliptus, Pelaku Tikam Korban yang Tak Berdaya

Regional
Salat Idul Adha Pemprov Sumbar Dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur, Mahyeldi Jadi Khatib

Salat Idul Adha Pemprov Sumbar Dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur, Mahyeldi Jadi Khatib

Regional
Jemaah Islam Aboge di Banyumas Rayakan Idul Adha Rabu 19 Juni 2024

Jemaah Islam Aboge di Banyumas Rayakan Idul Adha Rabu 19 Juni 2024

Regional
Gas Melon di Lampung Langka, Mendag Zulhas Klaim Cuma Masalah Distribusi

Gas Melon di Lampung Langka, Mendag Zulhas Klaim Cuma Masalah Distribusi

Regional
Jelang Idul Adha, Mendag Zulhas Bagi-bagi 2 Ton Beras di Lampung

Jelang Idul Adha, Mendag Zulhas Bagi-bagi 2 Ton Beras di Lampung

Regional
Raih Penghargaan Tingkat ASEAN, Kang DS: Bukti Nyata Kerja Ikhlas

Raih Penghargaan Tingkat ASEAN, Kang DS: Bukti Nyata Kerja Ikhlas

Regional
Di Balik Dugaan Ancaman Hakim di Padang ke Advokat LBH, Berawal dari Lontaran Seksis Saat Sidang

Di Balik Dugaan Ancaman Hakim di Padang ke Advokat LBH, Berawal dari Lontaran Seksis Saat Sidang

Regional
Sempat Diremehkan, Kini Alim Disabilitas Semarang Sukses Bisnis Hewan Kurban

Sempat Diremehkan, Kini Alim Disabilitas Semarang Sukses Bisnis Hewan Kurban

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Harga Barang Lokal di Perbatasan RI–Malaysia Stabil, Harga Barang Malaysia Naik Jelang Idul Adha

Harga Barang Lokal di Perbatasan RI–Malaysia Stabil, Harga Barang Malaysia Naik Jelang Idul Adha

Regional
Majelis Tafsir Al Quran Magelang Gelar Shalat Idul Adha Pagi Ini, Acuannya Wukuf di Arafah

Majelis Tafsir Al Quran Magelang Gelar Shalat Idul Adha Pagi Ini, Acuannya Wukuf di Arafah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com