Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Midodareni dalam Pernikahan Adat Jawa dan Susunan Acaranya

Kompas.com - 05/12/2022, 10:47 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pernikahan dengan adat Jawa terkenal kental dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah midodareni.

Tradisi midodareni yang dilakukan sebelum pernikahan hingga saat ini masih kerap dilakukan oleh calon mempelai.

Baca juga: Mengenal Midodareni, Rangkaian Upacara Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Dalam pelaksanaannya, tradisi midodareni tak kalah sakral dengan acara pernikahan itu sendiri.

Baca juga: Presiden Jokowi Disebut Hadir di Malam Midodareni Kaesang-Erina, Ketua RT dan RW Rapat Koordinasi

Meski bukan suatu kewajiban, namun pelaksanaan midodareni dalam pernikahan Jawa sendiri dipandang sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada budaya leluhur.

Baca juga: Malam Midodareni, Bobby Tak Boleh Masuk ke Rumah Kahiyang

Apa Itu Tradisi Midodareni?

Tradisi midodareni adalah rangkaian upacara pernikahan dalam adat Jawa yang dilakukan pada malam hari, sehari sebelum acara panggih atau temu pengantin.

Malam midodareni juga dengan sebutan malam 'pangarip-arip' yang menjadi malam terakhir masa lajang bagi kedua mempelai.

Adapun asal kata midodareni berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘widodari’ yang berarti bidadari.

Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Provinsi DI Yogyakarta, menurut kepercayaan masyarakat Jawa, pada malam tersebut banyak bidadari yang turun dari kayangan.

Para bidadari datang untuk memberikan doa restu kepada calon pengantin wanita, sehingga wajah sang mempelai akan terlihat cantik seperti bidadari.

Hal ini membuat calon mempelai wanita harus terus berada di dalam kamar, atau dikenal dengan istilah dipingit.

Mitos ini tak lepas dari cerita tentang Legenda Jaka Tarub dan Nawang Wulan.

Dalam cerita tersebut, Nawangwulan yang merupakan dewi dari kayangan turun untuk menyambangi sang anak, Nawangsih yang hendak menikah.

Perlengkapan Tradisi Midodareni

Dalam pelaksanaan midodareni, terdapat uba rampe atau perlengkapan yang perlu dipersiapkan.

Beberapa hal yang dipersiapkan seperti sepasang kembar mayang, dua buah mayang, dua buah kelapa muda (gading), sepasang kendi berisi air yang berasal dari 7 sumber mata air, nasi gurih beserta lauk pauk, sepasang ingkung ayam, rujak degan, kopi, teh tanpa gula, juplak, roti tawar, dan gula jawa setangkep.

Sementara di kamar pengantin akan diberi sesaji berupa mayang jambe, tujuh macam kain bermotif letek, dan suruh ayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com