Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euforia Warga Maluku Saat Piala Dunia dan Fanatisme kepada Timnas Belanda

Kompas.com - 04/12/2022, 18:12 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Euforia warga Maluku khusunya di kota Ambon saat perhelatan sepak bola Piala Dunia selalu menjadi sorotan.

Sudah menjadi tradisi, setiap kali gelaran Piala Dunia berlangsung, antusiasme warga Maluku dalam menyambut momen empat tahunan itu sangatlah gegap gempta.

Biasanya sehari menjelang Piala Dunia ribuan warga di berbagai daerah di Maluku akan menggelar pawai bersama mengelilingi kota sambil mengenakan atribut dan bendera tim yang mereka dukung.

Selain itu sepekan menjelang Piala Dunia warga di Maluku mulai memasang bendera Negara-negara peserta Piala Dunia. Bendera yang dipasang mulai dari ukuran paling kecil hingga bendera berukuran raksasa.

Warga biasanya memasang bendera-bendera itu di depan rumah-rumah mereka, di atas gedung, pohon-pohon, di jalanan, pangkalan ojek dan gapura. Bahkan ada yang nekat memasang bendera tim yang didukung di atas tower.

Bila kita berada di atas ketinggian, maka kita akan melihat pemandangan warna warni bendera berbagai Negara berkibar dengan begitu indahnya.

Tak hanya itu, saat Piala Dunia dimulai, warga di Maluku biasanya kerap membuat posko yang dicat sesuai warna bendera tim kesayangan. Mereka juga memasang ornamen dan bendera Negara yang didukung. Posko-posko tersebut biasanya dijadikan tempat nonton bareng Piala Dunia.

Baca juga: 7 Kasus Lakalantas Terjadi Saat Pawai Piala Dunia di Maluku, Kapolda: Nyawa Lebih Berharga

Saat Piala Dunia 2022 di Qatar, kebiasaan warga di Maluku itu masih terus dipertahankan. Pawai penyambutan, pemasangan bendera di setiap sudut kota hingga membangun posko dan kebiasan begadang untuk nonton bareng masih saja terjadi.

Tradisi Pawai

Bagi masyarakat Maluku, khususnya di kota Ambon, pawai menyambut hari pertandingan tim kesayangan hingga pawai perayaan kemenangan setelah pertandingan usai telah menjadi kebiasaan. Itu juga sudah menjadi tradisi yang sulit dihapus. 

Biasanya beberapa jam sebelum pertandingan dimulai warga yang mendukung sebuah tim akan terlebih dahulu berkumpul di jalan-jalan kemudian menggelar pawai keliling kota. Begitu pun saat tim yang mereka dukung menang, gelombang pawai akan semakin besar.

Di kota Ambon dan di beberapa daerah di Maluku misalnya, saat tim yang didukung menang, ribuan warga dengan mengenakan atribut lengkap dan bendera negara yang didukung seketika langsung turun ke jalan-jalan untuk merayakan kemenangan sambil berkonvoi dan membunyikan klason kendaraannya.

Kebiasaan merayakan kemenangan tim sambil berkonvoi di jalan-jalan itu tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan tapi juga menular hingga ke pelosok-pelosok desa di Maluku saat perhelatan Piala Dunia di Qatar.

Seperti yang dilakukan ribuan pendukung timnas Belanda dan pendukung timnas Argentina saat kedua tim berhasil menaklukan lawan-lawannya pada babak 16 besar yang berlangsung Minggu (4/12/2022) dinihari tadi.

Selain menggelar pawai keliling, ribuan pendukung kedua tim juga tumpah ruah di jalan-jalan untuk merayakan kemenangan tim kesayangannya. Warga yang larut dalam kegembiraan ikut menyalakan mercon di jalanan sambil meneriakan yel-yel kemenangan timnya.

Baca juga: Gara-gara Uang Taruhan Piala Dunia, Pria Ini Bakar Rumah Sendiri

Ribuan pendukung timnas Belanda di Ambon secara khusus bahkan menggelar pesta kembang api di desa Galala, kecamatan Sirimau dan beberapa kawasan lainnya di kota Ambon saat tim kesayangannya itu memastikan diri lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pawai kemenangan pendukung Belanda dan Argentina di kota Ambon dan sejumlah daerah di Maluku tercatat yang paling meriah karena melibatkan jumlah massa yang relatif besar.

Ribuan pendukung Timnas Argentina menggelar pawai kemenangan di Jalan Jenderal Sudirman Ambon, Minggu pagi (4/12/2022)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ribuan pendukung Timnas Argentina menggelar pawai kemenangan di Jalan Jenderal Sudirman Ambon, Minggu pagi (4/12/2022)
Di kota Ambon pawai kedua tim menyebabkan terjadi kemacetan parah di beberapa kawasan dan jalan utama hingga berjam-jam lamanya.

Meski sudah ada larangan dari pihak kepolisian agar warga tidak menggelar pawai, namun pada kenyataannya konvoi dan pawai di jalan untuk merayakan kemenangan tim kesayangan masih ada.

Polisi yang agak kewalahan pun hanya bisa melakukan penyekatan di sejumlah titik agar para pendukung yang menggelar pawai tidak memasuki pusat kota dan membludak di satu tempat.

Baca juga: Sosok Ulul Albab El Ibrahim, Anak yang Dampingi Ronaldo di Piala Dunia 2022, Orang Tuanya Asli Sukoharjo dan Madiun

Penjagaan pun dilakukan aparat bersenjata lengkap di sejumlah kawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Euforia Piala Dunia di Maluku ini pun sempat diwartakan media asal Belanda dan juga Argentina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com