Bahkan Juan Fablo Sorin, kapten timnas Argentina di Piala Dunia 2006 sampai memposting video pawai kemenangan pendukung timnas Argentina di Ambon di akun instagramnya Jpsorin6 dengan menilis keterangan Indonesia Luego De La Victoria @FIFARordCup.
Bagi setiap pecinta sepak bola di Maluku khususnya kota Ambon, pawai di jalan tidak hanya soal ekspresi meluapkan kegembiraan dan merayakan kemenangan tim kesayangan, tetapi juga soal gengsi dan harga diri.
Sebagian besar pecinta sepak bola di Ambon yang turun ke jalan untuk merayakan kemenangan timnya selalu mengganggap bahwa apa yang dilakukan itu merupakan sebuah bentuk kebanggaan dan wujud rasa kesetiaan dan loyalitas terhadap tim yang didukung.
Mereka juga beranggapan konvoi kemenangan yang dilakukan sebagai bukti tim yang mereka bela pantas untuk menang dan punya kehebatan.
Euforia Piala Dunia di Maluku juga menyebar hingga ke media-media sosial. Banyak pendukung bahkan banyak yang saling ejek satu sama lain hanya demi membela tim yang mereka dukung.
Baca juga: Diberi Bantuan Televisi, Pengungsi Gempa Cianjur Gembira Akhirnya Bisa Nonton Piala Dunia
“Jadi semua tim itu begitu, ini soal fanatisme terhadap sebuah tim bukan saja kita pendukung Belanda, tim lain juga begitu, saat tim mereka menang mereka akan turun ke jalan merayakan,” kata Frangky salah satu pendukung timnas Belanda kepada Kompas.com, Minggu.
Bagi Frangky mendukung timnas Belanda untuk menang di Piala Dunia Qatar merupakan sebuah kebanggaan, sama dengan pendukung tim lainnya yang juga meyakini timnya akan menang dan menjadi juara.
Karenanya setiap kali timnas Belanda tampil di Piala Dunia ia selalu setia mendukung tim berjuluk de oranje tersebut.
“Saya sudah dukung tim Belanda sejak tahun 1990, saya sekeluarga sangat mencintai tim ini dan saya sangat bangga sekali bisa terus mendukung tim ini, mendukung timnas Belanda merupakan sebuah kehormatan,” ujarnya.
Ia mengaku sangat optimistis timnas Balanda akan keluar seabagai juara pada Piala Dunia di Qatar jika mampu melewati hadangan timnas Argentina di babak perempat final nanti.
Baca juga: Lautan Pecinta Sepak Bola Pawai Keliling Polewali Mandar Sambut Piala Dunia 2022 Qatar
Keyakinannya bahwa timnas Balanda akan mengukir sejarah baru dan keluar sebagai juara untuk pertama kalinya, sebab kemampuan dan materi permainan timnas Balanda saat ini sangat bagus bila dibandingkan dengan tim lainnya.
“Kalau soal kans, saya sebagai pendukung setia sangat yakin kali ini timnas Belanda akan keluar sebagai juara apabila mampu melewati Argentina nanti,” ujarnya.
Sementara Nahwan Matdoan, salah satu pendukung setia timnas Argentina mengaku sangat bangga karena Lionel Messi dkk mampu menembus perempat final Piala Dunia Qatar setelah berhasil mengatasi perlawanan timnas Australia dengan skor tipis 2-1.
Menurut Nahwan, para pendukung timnas Argentina di Maluku tidak ragu sedikit pun dengan kemampuan tim berjuluk tango tersebut. Ia dan pendukung lainnya juga tidak merasa khawatir siapa pun lawan yang akan dihadapi tim Argentina.
Baginya pendukung timnas Argentina sudah tak sabar lagi melihat Messi dan kawan-kawan keluar sebagai juara untuk yang ketiga kalinya.
“Saya sangat yakin sekali Argentina akan juara untuk ketiga kalinya, dan sebagai pendukung kami sangat menantikan itu,” ujarnya.
Dukungan luar biasa warga Maluku terhadap timnas Belanda di setiap gelaran Piala Dunia tidak hanya semata soal kesukaan terhadap gaya permainan tim berjuluk de oranje tersebut tapi lebih dari itu soal hubungan emosional dan juga irisan sejarah.
Ronny Samloy, pengamat sepak bola yang juga wartawan senior olahraga di Maluku mengakui fanatisme dan dukungan warga Maluku yang sangat luar biasa terhadap timnas Belanda punya akar sejarah yang sangat kuat.
Menurutnya banyak warga Maluku khususnya kota Ambon memberikan dukungan ke timnas Belanda setiap kali gelaran Piala Dunia karena banyak warga Maluku punya kedekatan emosional dengan Negara Belanda, di mana ada banyak sekali warga keturunan Maluku yang saat ini berada di Balanda.
Baca juga: Euforia Jelang Piala Dunia 2022, Bupati Manokwari: Pawai Boleh asal Jaga Keselamatan
“Jadi fanatisme sepak bola di Piala Dunia bagi masyarakat di Maluku ini sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia,” katanya kepada Kompas.com.
Ia mengatakan dalam sejarah, pernah terjadi eksodus besar-besaran warga Maluku ke Belanda pada tahun 1950. Orang-orang Maluku yang eksodus ke Belanda itu kemudian melakukan kawin campur dan beranak pinak hingga menjadi komunitas besar di Negara tersebut.