Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Tabrakan Kapal Roro MV Serasi 1 dan KM Batanghari Mas di Selat Bangka karena Miskomunikasi

Kompas.com - 04/12/2022, 09:32 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 awak kapal roro MV Serasi I yang mengalami kecelakaan dengan KM Batanghari Mas di perairan Bangka, saat ini masih berada di Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

Mereka masih dimintai keterangan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muntok dengan didampingi pihak perusahaan.

"Sementara masih di kantor KSOP Muntok sudah ditemani pihak dari perusahaan," kata Kepala KSOP Muntok Made Suartama saat dihubungi, Sabtu (3/12/2022).

Made memastikan, kondisi para awak dalam keadaan baik dan sehat.

Baca juga: Kronologi Tabrakan Kapal MV Serasi 1 yang Mengangkut 497 Kendaraan dengan KM MV Batanghari Mas

"Nanti diserahkan ke keluarga melalui perusahaannya, setelah selesai dimintai keterangan," ujar Made yang akrab disapa Madsu.

Dugaan sementara, tabrakan kapal terjadi karena human error, yakni ada miskomunikasi yang membuat kapal bertemu di jalur yang sama. Kondisi ini dipengaruhi juga alur pelayaran Selat Bangka yang terbilang sempit.

Sementara saat kejadian, kondisi cuaca dilaporkan cukup baik.

"Iya masih ke miskomunikasi, tapi nanti kan masih diinvestigasi kapal satunya lagi di Tanjung Priok," jelas Made.

Menurut Made, informasi awal hanya tubrukan saja dan di atas kapal kondisi normal.

"(Penyebab pasti) nunggu investigasi dua kapal," ujar Made.

Kapal MV Serasi 1 bertabrakan dengan MV Batanghari Mas di Selat Bangka pada Kamis (1/12/2022) dini hari.

MV Serasi 1 diketahui mengangkut 497 unit kendaraan yang terdiri dari kendaraan golongan IV (445 unit), kendaraan golongan V (45 unit), kendaraan 5 ton (4 unit), kendaraan alat berat 10 ton (2 unit) dan kendaraan golongan II (1 unit).

"Untuk evakuasi kapal dan monitoring sudah langsung diambil alih dari kantor pusat karna wilayahnya cukup jauh dari Muntok, maka pemantauannya dilakukan pelabuhan terdekat UPP Sungai Lumpur," ungkap Made.

Baca juga: Tabrakan Kapal MV Serasi 1 di Bangka Selatan, 5 dari 17 ABK Dilarikan ke RS

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, informasi adanya kecelakaan laut pertama kali disampaikan manajemen MV Serasi 1 pada Kamis (1/12/2022) pukul 02.20 WIB yang langsung direspons petugas dengan pengiriman tim penyelamat.

Setelah kapal dikandaskan, seluruh awak turun menggunakan sekoci. Tak lama kemudian para awak kapal dievakuasi KM Lotus yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.

"Tim gabungan menggunakan kapal cepat Basarnas menjemput awak kapal di KM Lotus dan dibawa ke Muntok, Bangka Barat dalam kondisi selamat. Dari 17 awak, ada lima yang luka-luka dan telah dibawa ke Puskesmas," ujar Oka.

Sedangkan kondisi MV Batanghari Mas belum bisa dipastikan. Kapal itu tetap melanjutkan pelayarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com