Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2022, 10:42 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri dialog industri yang mengusung tema “Optimalisasi dan Keberlanjutan Industri Sawit sebagai Penggerak Ekonomi Nasional”, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/11/2022). 

Dalam dialog tersebut, Syamsuar mempertanyakan mengenai dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang dinilai belum transparan tentang penerimaan dan penyaluran dana sawit.

“Riau dan Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia. Bahkan, Riau sendiri memiliki lahan sawit dengan luas 3,8 juta hektar. Jadi, kami meminta kepada BPDPKS untuk melibatkan daerah penghasil dalam permasalahan mengenai dana sawit.

“Kita juga ada Asosiasi Pemerintah Provinsi yang diketuai oleh Pak Isran Noer yang juga dari daerah penghasil sawit, jadi diharapkan bisa dilibatkan,” ungkap Syamsuar dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Kirimkan Bantuan Rp 533 Juta untuk Korban Gempa Cianjur, Gubernur Syamsuar: Uang Paling Dibutuhkan Mereka

Hal itu disampaikan oleh Syamsuar dalam dialog industri “Optimalisasi dan Keberlanjutan Industri Sawit sebagai Penggerak Ekonomi Nasional” di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Syamsuar menjabarkan, sejak 2016-2021, penerimaan BPDPKS mencapai Rp 168 triliun. Jika angka tersebut valid berarti Riau telah menyumbang sebanyak Rp 57,4 triliun.

“Riau diketahui telah menyumbang Rp 57,4 triliun, tetapi apa yang didapat daerah penghasil? Kami telah mengusulkan Rp 15 miliar untuk pembangunan infrastruktur hingga saat ini tidak diakomodir,” ujar Syamsuar.

Selain itu, Syamsuar menekankan, program peremajaan sawit rakyat (PSR) masih jauh dari harapan, yakni baru 1,6 persen. Maka dari itu, pihaknya menyoroti jumlah dana PSR sebesar Rp 30 juta per hektar yang menurutnya belum memadai dengan kondisi sekarang.

Baca juga: Gubernur Syamsuar Serahkan Bantuan kepada Pensiunan PNS Pemprov Riau

“Mudah-mudahan diskusi ini menjadi momentum perubahan pengelolaan dana sawit, intinya hasil pungutan sawit ini ada bagi hasilnya untuk daerah,” kata Syamsuar.

Hal senada disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) sekaligus Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Isran Noer. Ia mempertanyakan mengenai dana BPDPKS yang membuat Kaltim sebagai daerah penghasil tidak mendapatkan hasil apa-apa.

“Kalau ditanyakan, peruntukan dana BPDPKS sebagai daerah penghasil saya katakan saya tidak tahu apa-apa dan tidak dapat apapun,” ujar Isran.

Lanjut Isran, industri sawit merupakan penopang ekonomi nasional. Maka dari itu, sebagai daerah penghasil, pihaknya membutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya.

“Sejak ada pungutan dana sawit, saya melihat belum jelas peruntukannya. Dulu ada program biodiesel kemudian replanting tapi tak jelas,” kata Isran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com