Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Pembunuhan dengan Sianida, Ada yang Dicampur Sate hingga Kopi

Kompas.com - 01/12/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - DDS (22), warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diduga mencampurkan sianida ke teh dan es kopi yang mengakibatkan ayah, ibu dan kaka perempuannya tewas.

Sebelum membunuh dengan sianida, DDS ternyata sempat melakukan percobaan pembunuhan dengan mencampur zat arsenik ke dawet untuk para korban hingga keracunan.

DDS membeli sianida dan arsenik secara online tapi di waktu yang berbeda. Arsenik yang ia beli sebanyak 10 gram.

Sementara sianida, ia beli sebanyak 100 gram. Pada Senin (28/11/2022) pagi, DDS mencampur dua sendok makan sianida per gelas teh dan kopi untuk ketiga korban.

Baca juga: Tak Hanya Arsenik, Polisi Juga Temukan Sianida di Lokasi Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang

Selain di Magelang, berikut 5 kasus pembunuhan yang menggunakan sianida:

1. Niat gandakan uang, tewas setelah diberi sianida

Polisi mengamankan A, DAS dan AR atas dugaan pembunuhan berencana warga Jakarta dan Jawa Tengah. Korban adalah EN dan AN.

Kedua korban diracun dengan sianida pada 8 Juni 2022. Namun kasun tersebut baru dilaporkan pada 23 Juni 2022.

Kasus tersebut berawal saat EN dan AN mendatangi DAS dengan tujuan hendak menggandakan uang. DAS kemudian mengantarkan kedua korban ke A. T

Ternyata, A sudah menyiapkan air mineral yang dicampur sianida yang diminum korban saat ritual. Usai ritual, korban kesakitan dan keesokan harinya meninggal.

DAS berperan sebagai pencari pasien untuk ritual pengobatan dan menggandakan uang secara gaib. Sementara A dan AR berperan sebagai pelaksan ritual.

Baca juga: Niat Gandakan Uang, Warga Jakarta dan Jateng Tewas Setelah Diberi Sianida

2. Campur sate dengan sianida, satu anak tewas

Tersangka Nani Apriliani Nurjaman memperagakan adegan memesan sianida melalui gawainya dalam rekonstrusi di Mapolres Bantul, Senin (7/6/2021). Kasus pengiriman sate maut bermula saat tersangka Nani berencana mengirim sate beracun yang ditujukan kepada Tomy, warga Kapanewon Kasihan, Bantul, menggunakan jasa ojek online pada 25 April 2021.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Tersangka Nani Apriliani Nurjaman memperagakan adegan memesan sianida melalui gawainya dalam rekonstrusi di Mapolres Bantul, Senin (7/6/2021). Kasus pengiriman sate maut bermula saat tersangka Nani berencana mengirim sate beracun yang ditujukan kepada Tomy, warga Kapanewon Kasihan, Bantul, menggunakan jasa ojek online pada 25 April 2021.
Naba Faiz, bocah 10 tahun asal Bantul, Yogyakarta tewas setelah memakan sate yang dibawa sang ayah, Bandiman yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

Belakangan diketahui jika sate tersebut dicampur oleh Nani Apriliani Nurjaman (25), warga Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat.

Awalnya Nani menitipkan sate ayam kepada Bandiman, pengemudi ojek online untuk seorang pria yang bernama Tommy.

Pengiriman dilakukan secara offline. Ternyata sate ayam tersebut tak pernah sampai di tangan Tommy.

Keluarga Tomy menolak kiriman tersebut karena merasa tak memesan. Bungkusan sate tersebut diberikan kepada Bandiman.

Baca juga: Tetesan Air Mata Ibunda Korban Sate Sianida Saat Hakim Bacakan Vonis Nani...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com