KOMPAS.com - DDS (22), warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diduga mencampurkan sianida ke teh dan es kopi yang mengakibatkan ayah, ibu dan kaka perempuannya tewas.
Sebelum membunuh dengan sianida, DDS ternyata sempat melakukan percobaan pembunuhan dengan mencampur zat arsenik ke dawet untuk para korban hingga keracunan.
DDS membeli sianida dan arsenik secara online tapi di waktu yang berbeda. Arsenik yang ia beli sebanyak 10 gram.
Sementara sianida, ia beli sebanyak 100 gram. Pada Senin (28/11/2022) pagi, DDS mencampur dua sendok makan sianida per gelas teh dan kopi untuk ketiga korban.
Baca juga: Tak Hanya Arsenik, Polisi Juga Temukan Sianida di Lokasi Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang
Selain di Magelang, berikut 5 kasus pembunuhan yang menggunakan sianida:
Polisi mengamankan A, DAS dan AR atas dugaan pembunuhan berencana warga Jakarta dan Jawa Tengah. Korban adalah EN dan AN.
Kedua korban diracun dengan sianida pada 8 Juni 2022. Namun kasun tersebut baru dilaporkan pada 23 Juni 2022.
Kasus tersebut berawal saat EN dan AN mendatangi DAS dengan tujuan hendak menggandakan uang. DAS kemudian mengantarkan kedua korban ke A. T
Ternyata, A sudah menyiapkan air mineral yang dicampur sianida yang diminum korban saat ritual. Usai ritual, korban kesakitan dan keesokan harinya meninggal.
DAS berperan sebagai pencari pasien untuk ritual pengobatan dan menggandakan uang secara gaib. Sementara A dan AR berperan sebagai pelaksan ritual.
Baca juga: Niat Gandakan Uang, Warga Jakarta dan Jateng Tewas Setelah Diberi Sianida
Belakangan diketahui jika sate tersebut dicampur oleh Nani Apriliani Nurjaman (25), warga Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat.
Awalnya Nani menitipkan sate ayam kepada Bandiman, pengemudi ojek online untuk seorang pria yang bernama Tommy.
Pengiriman dilakukan secara offline. Ternyata sate ayam tersebut tak pernah sampai di tangan Tommy.
Keluarga Tomy menolak kiriman tersebut karena merasa tak memesan. Bungkusan sate tersebut diberikan kepada Bandiman.
Baca juga: Tetesan Air Mata Ibunda Korban Sate Sianida Saat Hakim Bacakan Vonis Nani...
Oleh sang pengemudi ojek online, bungkusan sate tersebut dibawa pulang untuk berbuka puasa.
Nahas. Anak Bandiman yang bernama Naba Faiz tewas setelah konsumsi sate tersebut. Sementara istri Bandiman yang ikut makan mengeluh sakit dan dilarikan ke rumah sakit utuk mendapatkan perawatan.
Nani ditangkap di tempat tinggalnya di Bantul pada Jumat (30/4/2021) malam tepat di hari ulang tahunnya yang ke-25.
Belakangan diketahui jika tewas setelah diracun oleh kekasihnya yang juga berumur 15 tahun. Pelaku tega melakukan hal tersebut setelah korban mengaku hamil.
Dari hasil otopsi, ditemukan kandungan racun natrium sianiada cukup banyak di lambung korban. Pelaku mengaku mencampur racun dalam jamu yang kemudian diminumkan ke korban.
Selain natrium sianida, tak ditemukan kandungan berbahaya lain di tubuh korban.
Baca juga: Hasil Autopsi Remaja yang Dibunuh Pacarnya di Kediri, Ditemukan Kandungan Sianida
Sebelum wafat, Mirna diketahui bertemu dengan dua teman kuliahnya, Jessica Kumala Wongso dan Hani, di Kafe Olivier, Grand Indonesia. Di sana, ia minum es kopi vietnam.
Namun, setelah meminum kopi, Mirna langsung mengalami kejang-kejang, lalu tak sadarkan diri. Mulutnya juga mengeluarkan buih.
Sempat dibawa ke sebuah klinik di Grand Indonesia, Mirna mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.
Dari hasil penyelidikan, polisi mengungkapkan bahwa ada zat sianida dalam kopi Mirna. Racun mematikan tersebut juga ditemukan di lambung Mirna.
Baca juga: 5 Tahun Kasus Kopi Sianida, Berbagai Kesaksian yang Memberatkan Jessica sebagai Pembunuh Mirna
Setelah diperiksa, ternyata ada sekitar 3,75 miligram sianida dalam tubuh Mirna.
Jessica kemudian dinyatakan sebagai tersangka pada akhir Januari 2016, sebelum ia divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 27 Oktober 2016.
Dia divonis kurungan penjara selama 20 tahun dan saat ini masih mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Ahmad Sanusi (20), warga Cipayung, Jakarta Timur dan Shendy Eko Budianto (29), warga Wonogiri, Jawa Tengah tewas diracun usai meminum kopi pada Oktober 2016.
Pelaku pembunuhan adalah Anton Hardianto, pemimpin padepokan Ksatrian Satriaji di Kecamatan Limo, Depok.
Dari hasil penyelidikan terungkap pelaku menghabisi nyawa korban dengan racun sianida dan mencampurnya dalam kopi korban yang datang ke padepokan.
Usai meracun korban, pelaku membawa lari mobil milik korban ke Lampung.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto, Markus Yuwono, Mohamad Umar Alwi, Wisang Seto Pangaribowo, M Agus Fauzul Hakim, Theresia Ruth Simanjuntak | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.