Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Camat di Ende Meninggal di Rumah Dinas, Diduga Serangan Jantung

Kompas.com - 26/11/2022, 06:58 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Seorang camat berinisial MSD (51), ditemukan meninggal di rumah dinasnya, Dusun Detuboro, Desa Welamosa, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Wewaria Ipda Dantje Dima mengatakan, korban ditemukan meninggal, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Sopir Angkot di Ende Cabuli Anak di Bawah Umur karena Nafsu

"Kejadiannya kemarin malam sekitar pukul 18.30 Wita," ujar Dima saat dihubungi, Jumat (25/11/2022).

Dima menerangkan, peristiwa itu bermula ketika istri korban menghubungi istri Sebastianus Sare yang merupakan teman kantor dan tetangganya di kompleks perumahan camat.

Saat itu, ia meminta untuk mengecek suaminya. Pasalnya beberapa kali dihubungi melalui ponsel, tidak diangkat atau respons.

Istri Sebastianus kemudian mendatangi rumah jabatan untuk mengecek dan memanggil korban berkali-kali.

Lantas tak mendapat jawaban, ia lalu memanggil Sebastianus untuk sama-sama mengecek korban.

"Saat dicek korban ditemukan tengah duduk di kursi sofa. Namun dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan kondisi tubuh kaku dan pucat," jelasnya.


Keduanya kemudian membaringkan korban di lantai dan berusaha membantu dengan cara seadanya, tetapi korban tetap tidak sadarkan diri. Sebastianus lalu berteriak memanggil warga yang lain.

Mendengar suara teriakan dari rumah jabatan camat, beberapa perawat yang sedang piket langsung datang dan mengevakuasi korban menuju Puskesmas Welamosa.

Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter, kuat dugaan korban menghembuskan nafasnya sekitar empat jam sebelum ditemukan.

"Sehingga sulit untuk dilakukan pertolongan segera. Dan pada bagian tubuhnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Ende Targetkan Angka Stunting Turun 3 Persen Jadi 5,9 Persen pada 2023

Dima berujar, dari informasi yang diperoleh korban mempunyai riwayat penyakit bawaan yakni hipertensi dan jantung. Bahkan setahun lalu sudah dipasang ring pada jantung.

"Keluarga menolak melakukan autopsi dan menerimanya sebagai musibah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com