KOMPAS.com - DVN (15), santri asal Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar) meninggal dunia pada Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Diduga santri di salah satu pondok pesantren di kecamatan Nusaherang, Kuningan tersebut adalah korban penganiayaan seniornya.
Keluarga korban, Suhanan (42) menuntut pihak pondok pesantren bertanggung jawab dengan kematian pelajar kelas 2 MTS di lingkungan ponpes.
Selain itu keluarga juga kecewa karena pihak pesantren tak hadir saat jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga.
Menurut Suhanan, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.
"Sejak terjadinya insiden dugaan perampasan nyawa anak kami, polisi sudah melakukan penanganan dan mendatangi lingkungan ponpes tersebut," jelasnya.
Sementara itu dari hasil otopsi ditemukan adanya luka lebam di bagian belakang alias punggung dan di depan, persis sekitar dada korban.
"Hasil otopsi ada luka lebam di dada dan bagian punggung. Dugaan jelas penganiayaan, namun gak tahu bisa mengalami luka itu akibat benturan atau pukulan," kata Suhanan.
Terkait kematian VDN, polisi telah menetapkan dua tersangka yakni MD (17) dan AU (17). Keduanya adalah senior korban.
Penetapan keduanya sebagai tersangka karena telah memenuhi unsur dugaan tindak pidana.
"Keduanya itu statusnya, kita naikkan menjadi tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP M. Hafid Firmansyah kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Meski jadi tersangka, keduanya tak ditahan oleh polisi karena masih di bawah umur.
"Meski demikian, terhadap dua anak tersangka itu tetap dalam pengawasan pihak kepolisian, Peksos, Bapas dan instansi terkait yang berhubungan dengan anak, juga mereka dikembalikan kepada orang tua masing-masing dan dikenai wajib lapor," ujarnya.
Pengasuh pondok pesantren, Jumhaer membenarkan tewasnya salah satu santrinya diduga karena dianiaya tiga seniornya yakni AU (17), MD (17) dan MA (17).
Ia mengatakan ketiganya adalah peserta didik di Madrasah Aliyah. Menurutnya, setelah kejadian tersebut, ketiganya dikeluarkan dari yayasan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.