ACEH TAMIANG, KOMPAS.com – Unggahan mengenai jalan nasional di Kecamatan Seumadam, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, viral di media sosial karena berlumpur dan mengakibatkan kemacetan sepanjang dua kilometer dua hari terakhir.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali membenarkan bahwa jalan utama yang menghubungkan lintas darat antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara itu sempat macet karena lumpur.
“Saat itu sudah kita tempatkan langsung satuan lalu lintas untuk melakukan buka tutup sehingga bisa mengurai kemacetan,” sebut Imam saat dihubungi, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Akhirnya, Jalan Mirip Kubangan di Inhu, Riau, Diperbaiki Usai Videonya Viral di Medsos
Dia menegaskan, saat ini, jalan itu sudah diperbaiki oleh rekanan pemerintah dan sudah bisa dilalui. “Lalu lintasnya sudah normal lagi,” katanya.
Dia menyebutkan, kawasan itu memang salah satu terparah saat banjir merendam Aceh Tamiang selama dua pekan awal tahun ini sehingga tumpukan lumpur masih berada di badan jalan.
“Prioritas kita pandu lalu lintas sampai terurai kemacetan dan bantu kendaraan yang harus didorong. Semua dilakukan tim lalu lintas dengan sangat sigap. Sekarang syukur sudah teratasi dengan baik,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Azwanil Fakri, saat dihubungi terpisah, menyebutkan bahwa status jalan tersebut merupakan jalan nasional.
Baca juga: Hari Ke-12 Banjir Aceh Tamiang, 3.670 Orang Masih Mengungsi
Perbaikan jalan itu disebut berada di bawah kewenangan Balai Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum RI.
“Itu posisinya jalan nasional,” tegas Azwanil.
Namun, saat ditanya apakah sudah dilaporkan kondisi itu ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Azwanil tidak mengetahui persis.
“Nanti saya cek lagi ke Dinas Pekerjaan Umum, nanti saya update. Saya lagi rapat,” pungkasnya.
Baca juga: 7 Kecamatan di Padang Terdampak Banjir, Longsor, dan Angin Puting Beliung
Sekadar diketahui, banjir melanda Aceh Tamiang sejak 1-15 November 2022.
Banjir ini salah satu yang terparah sepanjang lima tahun terakhir dalam kabupaten itu. Satu orang korban tewas dan ribuan orang terpaksa mengungsi saat banjir terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.