Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Rob Datang Sebulan Sekali, Sekarang Rob Terjadi Setiap Hari"

Kompas.com - 16/11/2022, 16:23 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Sekitar 10 tahun ke belakang penurunan tanah yang cukup masif terjadi di Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Data Pemerintah Kota Semarang, wilayah pesisir Kota Semarang mengalami penurunan tanah  10 hingga 15 sentimeter.

Baca juga: 2,5 Hektar Wilayah Tambakrejo Semarang Hilang akibat Rob dan Penurunan Tanah, 25 Rumah Warga Tinggal Kenangan

Lurah Tanjung Emas Sony Yudha mengatakan, berdasarkan data yang dia terima dari pusat, penurunan tanah di daerahnya mencapai 10 sampai 15 sentimeter.

"Kalau di wilayah Kelurahan Tanjung Emas memang berkurang sekarang wilayahnya," jelasnya.

Sony mengaku belum mengetahui secara pasti berapa luasan wilayah Kelurahan Tanjung Emas yang sudah hilang.

"Yang hilangnya berapa kilometer saya belum menghitung secara pasti," paparnya.

Baca juga: Warga Tambaksari Semarang Sulap Kawasan Rawan Rob untuk Tanam Sayur dan Buah, Warga Bisa Ambil Gratis

Namun, secara kasat mata memang terlihat beberapa rumah penduduk, tempat penampungan ikan, pom bensin dan pemakaman yang sudah tenggelam.

"Sekarang sudah kosong di sana, tak ada yang menghuni," ujarnya.

Dia menjelaskan, dulunya bagian wilayah tersebut masuk di RW 16 Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang.

"Lokasinya mungkin langsung berbatasan langsung dengan bibir pantai sehingga tak bisa diselamatkan," katanya.

Sampai saat ini, total populasi warga Kelurahan Tanjung Emas sekitar 31.000 warga. Tak terhitung warga yang sudah menyampaikan keluhan kepadanya.

"Kebanyakan pada mengeluh soal rob. Padahal rob itu juga berhubungan dengan penurunan tanah," imbuhnya.

Infromasi yang dia peroleh, rob di Kelurahan Tanjung Emas hanya datang satu bulan satu kali. Namun, saat ini rob datang setiap hari.

"Awalnya sebulan sekali, seminggu sekali dan sekarang satu hari satu kali rob datang," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RW 16 Tambakrejo, Slamet Riyadi mengatakan, sampai saat ini sudah ada 25 rumah warga yang hilang akibat rob dan penurunan tanah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com