Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Haji di Jateng Capai 860.000 Jemaah, Daftar Sekarang Berangkat 31 Tahun Mendatang

Kompas.com - 09/11/2022, 15:37 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Antrean haji di Jawa Tengah saat ini mencapai lebih kurang 860.000 calon jemaah haji.

Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad menyebutkan, pendaftar hari ini akan berangkat 31 tahun lagi.

Pihaknya menyebutkan kuota tahunan di Jateng sudah cukup banyak, yaitu 33.000 jemaah.

Baca juga: 6.885 Calon Jemaah Haji di Jateng Mengundurkan Diri, Kemenag Minta Jemaah Tidak Panik

 

Namun, hal itu juga dibarengi pendaftar yang terus bertambah setiap tahunnya sehingga antrean semakin panjang.

“Kalau kita pakai konsep pemberangkatan 2019, artinya berangkat 100 persen, kira-kira yang daftar hari ini antrinya 31 tahun (untuk diberangkatkan),” jelas Musta’in kepada Kompas.com, Rabu (9/11/2022).

Akan tetapi, calon jemaah haji yang berangkat 2023 mendatang, menunggu antrean lebih pendek sekitar 12 atau 13 tahun lalu dari awal mendaftar. Pasalnya, animo jemaah haji satu dekade lalu tak setinggi hari ini.

Baca juga: Waktu Tunggu Terlalu Lama, Setiap Bulan 15 Calon Jemaah Haji Mengundurkan Diri di Semarang

Sementara itu, pihaknya berfokus untuk memberangkatkan jemaah haji 2023. Mereka merupakan jemaah yang tertunda berangkat haji pada 2020 lantaran pandemi Covid-19.

“Mulai tahun itu kan baru kita berangkatkan 48 persen, 13.000. Tahun depan belum tahu 100 persen atau tidak, mudah-mudahan Saudi siap dan Covid-19 berhenti,” tuturnya.

Dengan kondisi saat ini, pihaknya optimistis bisa memberangkatkan 100 persen kuota jemaah seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, kewenangan perizinan untuk berhaji ada di tangan Saudi, termasuk kuota jemaah setiap negara.

Sebagai informasi, tahun ini sebanyak 6.885 calon jemaah haji Jateng membatalkan pendaftarannya. Musta’in meminta jamaah tidak panik dan ikut-ikutan.

Pasalnya, pihaknya terus mengupayakan berbagai skenario. Pemerintah Saudi juga melakukan perluasan fasilitas di Masjidil Haram dan titik lainnya.

Kemudian, ia mengharapkan kuota yang dipakai semua negara dapat dihitung ulang untuk melihat kemungkinan penggeseran kuota itu.

“Bisa enggak kuota negara yang tidak penuh digeser untuk negara lain? Jadi orangnya tetap sama, tapi jatah kuota bisa berubah,” paparnya.

Ia menambahkan, Saudi memang berencana meningkatkan jemaah haji. Bahkan menargetkan 2030 jemaah haji bisa mencapai 5 juta atau dua kali lipat dari jamaah sekarang yang rata-rata 2,5 juta.

“Secara bertahap akan dilakukan, makanya kita lihat perkembangannya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com