Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Gerhana Bulan Total Bisa Dilihat di 17 Kabupaten Kota Sumsel

Kompas.com - 08/11/2022, 15:56 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 17 Kabupaten/kota di Sumatera Selatan diperkirakan dapat melihat fenomena gerhana bulan secara utuh yang akan berlangsung pada hari ini, Selasa (8/11/2022).

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis mengatakan, fenomena gerhana bulan di Sumatera Selatan dapat terlihat pada tiga fase.

Pertama, akhir fase total (U3) yang berlangsung pada pukul 18.42.03 WIB. Kedua, akhir fase sebagian (U4) pukul 19.49.22 WIB, dan fase Penumbra (P4) pukul 20.57.43 WIB.

Baca juga: BMKG: Gerhana Bulan Total Air Laut Bengkulu Naik, Masyarakat Tak Usah Panik

“Untuk fase ini seluruh wilayah fenomena gerhana bulan total bisa terlihat,” kata Wandayantolis.

Wandayantolis menjelaskan, fenomena gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana bulan total (GBT) terjadi saat posisi bulan,matahari dan bumi menjadi sejajar. Hal ini membuat bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi,bulan akan terlihat berwarna merah.

“Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru,” jelasnya.

Berdasarkan catatan dari Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di tahun 2022 telah terjadi empat kali gerhana berbeda, yakni dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

Baca juga: Ada Gerhana Bulan Total, MUI Sumenep Imbau Warga Shalat Gerhana

Gerhana matahari sebagian (GMS) berlangsung pada 30 April 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Lalu gerhana bulan total (GBT) terjadi pada 16 Mei 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana matahari sebagian (GMS) terjadi pada 25 Oktober 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia dan gerhana bulan total (GBT) terjadi pada 8 November 2022 yang dapat diamati dari Indonesia.

“Fenomena ini merupakan hal yang sering terjadi sehingga masyarakat tidak perlu panik,”imbuhnya.

Selain itu, Wandayantolis menambahkan, fenomena gerhana bulan ini juga aman dilihat dengan menggunakan mata telanjang tanpa alat bantu. Berbeda dengan kondisi saat gerhana matahari di mana sinar cahaya yang masuk dapat merusak mata.

“Kalau untuk gerhana bulan aman,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com