Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngaliyan Semarang Diobrak-abrik Banjir Bandang, Pemkot Bakal Evaluasi Alih Fungsi Lahan di Semarang Atas

Kompas.com - 07/11/2022, 16:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang akan melakukan pembahasan evaluasi soal perubahan fungsi lahan yang berada di wilayah Semarang bagian dataran tinggi.

Pembahasan evaluasi itu menanggapi banjir bandang yang terjadi di Perumahan Wahyu Utomo, Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Izwar Aminudin mengatakan, pihaknya bersama jajaran Forkompinda Kota Semarang akan melakukan pembahasan evaluasi untuk mengatasi persoalan banjir.

Baca juga: Total Ada 6 Mobil yang Terseret Banjir Bandang di Ngaliyan Semarang, Kondisinya Sudah Hancur

"Khususnya soal perubahan fungsi lahan yang berada di wilayah atas,"jelasnya saat ditemui di Perumahan Wahyu Utomo Semarang, Senin (7/11/2022).

Menurutnya, banjir bandang yang terjadi di Ngaliyan diduga disebabkan luapan sungai kiriman dari Kabupaten Ungaran dan curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Hingga mengenai permukiman warga ini diakibatkan air kiriman dari Kabupaten Ungaran," ujarnya.

Dia menjelaskan, Kabupaten Ungaran yang datarannya lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Semarang jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dampaknya akan ke Kota Semarang.

"Karena hulu daripada Banjir Kanal Barat (BKB) maupun beberapa sungai lain hulunya dari atas, termasuk hari ini menyebabkan kapasitas yang tak tertampung," jelasnya.

Sementara itu, untuk bencana banjir bandang di Perumahan Wahyu Utomo, pemerintah akan membantu secara pangan dan pembersihan lokasi dan pembalikan sementara aliran sungai yang rusak cukup berat.

Baca juga: 6 Mobil Terseret Banjir Bandang Ngaliyan Semarang, Kondisinya Rusak Parah dan Penuh Lumpur

"Jangan sampai kemudian akibat hujan terjadi bencana, jadi kita perbaiki dulu, apalagi perbaikan talud," terangnya

Ditemui di lokasi yang sama, Lurah Kecamatan Ngaliyan, Agus Maryanto mengatakan, ada 6 mobil yang terseret banjir bandang. Sampai saat ini masih dilakukan evakuasi dari warga dan petugas.

"Ada 6 mobil yang terseret dan satu masih posisi di RW 6 Tambak Aji. Ada yang tersangkut di jembatan juga," jelasnya.

Dia menjelaskan, hampir semua daerah di RW 6 Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan terdampak banjir bandang.

"RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, RT 7 dan RT 9 terdampak banjir semua," ujarnya.

Baca juga: Dihantam Banjir Bandang, Mobil Warga Ngaliyan Semarang Sampai Terseret hingga Sungai Sihingas

Dia menjelaskan, banjir di RW 6 terjadi pada Minggu malam sekitar pukul 18.00 WIB. Saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemangku wilayah.

"Sekarang bantuan untuk warga juga sudah mulai disalurkan," paparnya.

Untuk ketinggian banjir berbeda-beda, ada yang 1 meter dan yang paling tinggi sekitar 2 meter. Beberapa rumah warga juga kemasukan air dan lumpur sehingga harus dievakuasi.

"Ketinggian tergantung lokasi. Kalau di RT 7 tinggi air sekitar 2 meter," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com