Banjir bandang menerjang ratusan rumah di Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022).
Camat Sekar Alit Saksama Prayoga menuturkan, ada empat dusun di Desa Bobol yang diterjang banjir bandang, yakni Krajan, Kejuron, Kaliklampok, dan Dawe.
Akibat banjir bandang itu ratusan rumah warga terendam air mulai dari setinggi mata kaki atau sekitar 10 sentimeter hingga 1 meter.
Prayoga menjelaskan, banjir bandang ini terjadi karena tanggul sungai jebol gara-gara tidak mampu menampung debit air hujan.
"Untuk korban jiwa tidak ada, tapi aktivitas warga terganggu karena banjir tersebut," terangnya.
Baca selengkapnya: Tanggul Sungai Jebol, Banjir Bandang Terjang Ratusan Rumah di Bojonegoro
Ketua Dewan Pakar Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Irwan Prayitno mengungkapkan, tidak ada yang ngotot untuk mendapatkan kursi calon wakil presiden dalam koalisi tiga partai yang sedang dibangun.
Koalisi tersebut berisi PKS, Demokrat, dan NasDem.
"Alhamdulillah ini berjalan dan berproses dengan baik, saya dapat laporan juga dari Pak Sohibul Imam. Saya bisa pastikan tidak ada yang ngotot dari masing-masing partai untuk calon wakil presiden nanti," paparnya di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu.
Prayitno menerangkan, koalisi tiga partai tersebut sudah menyepakati untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2024.
Nantinya, ketiga partai yang berkoalisi bakal menyodorkan nama kandidat yang akan dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Baca juga: Ketua Dewan Pakar PKS: Tidak Ada yang Ngotot Jadi Pendamping Anies di Pilpres
Suwarni (64), seorang ibu di Sragen, Jawa Tengah, mengaku ikhlas membunuh anaknya, Supriyanto (46).
Dia menyampaikan, dirinya tak menyesal karena menganggap kepergian korban telah mengurangi beban tetangga.
"Ndak kangen, menyakiti hati orang tua og, sudah ikhlas," sebutnya, Jumat.
Terkait alasannya membunuh anaknya, Suwarni menyebutkan bahwa dirinya merasa kesal lantaran saat menasihati korban, dirinya justru dimarahi Supriyanto.
"Dikandani malah diunek-unekke (dinasihati malah dikata-katain), ya sakit hati, dikatain apa saja lupa, dimarahin berkali-kali," tandasnya.
Baca selengkapnya: Bunuh Anaknya Pakai Batu 5 Kg, Ibu di Sragen Mengaku Ikhlas karena Kurangi Beban Tetangga
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki; Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Tuban, Hamim; Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur | Editor: Reni Susanti, Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.