Zainal diketahui adalah anak dari Waliyah, salah satu tokoh Wadon Wadas yang dulu getol menolak tambang.
Meskipun begitu, keluarganya sudah memutuskan untuk menerima tambang di desanya.
Zainal menambahkan, dari uang miliaran yang ia terima, keluarganya akan membeli tanah lagi di luar dusun untuk tempat tinggal baru.
Tak hanya itu, mereka juga akan mendaftarkan haji orangtuanya.
"Rencananya uang akan kami belikan tanah, kalau orangtua mau haji, ya kami haji kan dulu," kata dua.
Kepala BPN Purworejo Andri Kristanto mengatakan, dalam pembagian UGR kali ini ada sebanyak 194 bidang tanah yang dibayarkan.
Baca juga: Ganti Rugi Terlalu Murah, Pemilik Lahan di Tapak Bendung Bener Minta Disamakan dengan Wadas
Dengan pembayaran ini, maka proses pembebasan tanah di Desa Wadas sudah mencapai 92 persen.
"Total uang yang kami berikan hari ini sebanyak Rp 193 miliar, kepada 136 orang pemilik 194 bidang tanah," kata dia.
Andri menyebut, akan terus berkoordinasi dengan warga yang belum bersedia tanahnya diukur.
Upaya koordinasi dan komunikasi dengan warga akan terus dilakukan BPN sampai masa izin penentuan lokasi (Penlok) berakhir pada Juni 2023 mendatang.
"Akan terus kami upayakan sampai penlok berakhir tahun depan," kata dia.
Sampai saat ini, diketahui, masih ada sebagian warga yang hingga kini belum bersedia tanahnya diukur oleh BPN.
Jumlah bidang tanah yang belum diukur diperkirakan hanya tinggal 35-40 bidang tanah saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.