SOLO, KOMPAS.com - Total 22 stadion di Indonesia, telah diaudit untuk dilaksanakan pembangunan ulang pasca tragedi Kanjuruhan Malang, beberapa waktu lalu.
"Semua yang diaudit ada 21 dan satu itu di Kanjuruhan akan kita renovasi saat ini sedang di desain, mudah-mudahan Desember ini sudah bisa lelang," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Stadion Mattoanging Dibongkar Mantan Gubernur Sulsel, Suporter PSM Makassar Blokade Jalan
Basuki mengatakan, kriteria stadion, selain Stadion Kanjuruhan yang diaudit, merupakan stadion yang memiliki suporter yang lebih banyak.
"Selain Kanjuruhan ada 21 stadion, kita pioritas yang banyak suporternya. Ada tiga tim dari komite keandalan bangunan gedung (KKBG), sedang mengevaluasi mungkin 2-3 Minggu mereka akan laporan mana yang memenuhi atau tidaknya," ujarnya.
Baca juga: Persiapan Piala Dunia U-20, Stadion Si Jalak Harupat Bakal Direnovasi Sesuai Standar FIFA
Selain kriteria itu, Basuki mengaku tingkat urgensi pembangunan atau renovasi pada stadion yang akan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Gelora Sriwijaya, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.
"Termasuk salah satunya Manahan, tapi sudah kami renovasi jadi tidak diaudit lagi. Ada di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Targetnya sebelum U-20, saya kira sudah bisa," ujarnya.
Rencananya, pembangunan stadion ini akan mengikuti standar Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA agar tindak terulang kembali tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, evaluasi pembangunan juga difokuskan pada tribun penonton, yang masih banyaknya pengguna tidak mengunakan sistem single seat.
"Sekarang ini banyak tempat duduk yang menerus. Jadi kita ubah menjadi single seat semua, agar lebih nyaman. Termasuk pintu-pintunya, ada indikator kalau di GBK itu dalam 15 menit 60 ribu orang harus keluar, jadi ada beberapa penambahan juga," jelasnya.
"Kalau yang di Kanjuruhan itu, terutama pintunya turun tangga tidak ada space ke pintu. Begitu orang turun langsung ketimpa. Jadi dari semuanya (yang diaudit) kita tunggu hasil evaluasinya," lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.