Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Istri di Dompu Tinggal bersama Mayat Suami Selama 4 Hari, Terbongkar Usai Warga Cium Bau Busuk

Kompas.com - 04/11/2022, 17:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

N tunawicara dan lumpuh

Kepala Lingkungan Rasabou Arahman menuturkan, usai kejadian tersebut, pemerintah kelurahan mengupayakan agar N tinggal bersama keluarganya di Kelurahan Dorongao.

Pasalnya, kondisi N tidak memungkinkan untuk hidup seorang diri di rumahnya. N diketahui merupakan tunawicara dan lumpuh.

"Kita minta untuk dibawa ke rumah keluarganya, kalau tidak ada inisiatif nanti kelurahan yang akan bawa, kalau tetap tinggal seperti bisa bernasib sama nanti seperti suaminya," ungkapnya, Jumat (4/11/2022).

Tak hanya N, almarhum suaminya pun seorang tunawicara. I pernah berprofesi sebagai tukang parkir bersama kelompok tunawicara lain di Pasar Raya Dompu. Hanya saja, pekerjaan itu hanya dilakoni sebentar.

Baca juga: Misteri Mayat Pria Bertato di Pati, Tak Bisa Diidentifikasi hingga Dimakamkan oleh Pihak RS

Menurut Arahman, pintu rumah pasangan suami istri (pasutri) tersebut selalu tertutup. Warga bahkan menduga N dan I telah menetap di rumah keluarganya di Lingkungan Dorongao, Kelurahan Kandai I.

"Warga baru tahu mereka ada di situ karena ada aroma bau tidak sedap itu," tuturnya.

Arahman menduga, selain karena sakit yang diderita, penyebab I meninggal dunia karena kelaparan. Ia menjelaskan, selama beberapa hari terakhir, pasutri tersebut tidak pernah terlihat membuka pintu rumahnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Dompu Iptu Adhar mengungkapkan, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan para pihak di lokasi kejadian, polisi tidak menemukan indikasi pidana dalam peristiwa ini.

"Setelah didalami istrinya ini ada gangguan jiwa, mereka hanya tinggal berdua, indikasi pidana tidak ada," bebernya.

Baca juga: Penemuan Mayat Bayi di Rumah Kosong Gegerkan Warga Solo

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bima, Junaidin | Editor: Krisiandi, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com