Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Carry Ringsek Tertabrak Kereta di Grobogan, Dua Tewas

Kompas.com - 01/11/2022, 12:19 WIB

GROBOGAN, KOMPAS.com - Mobil Suzuki Carry ringsek dihantam Kereta Api Parcel di rel perlintasan tanpa palang pintu di Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (31/10/2022) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Kecelakaan maut tersebut menewaskan dua orang penumpang mobil Carry.

Baca juga: Pria Tanpa Identitas Tertabrak Kereta Api di Lampung, Korban Terseret 50 Meter

Kapolsek Toroh, AKP Darmono menyampaikan berdasarkan keterangan saksi, mobil Carry yang dipenuhi enam orang tersebut sebelumnya melaju dari arah Utara ke Selatan hendak menyeberangi rel perlintasan KA tanpa penjagaan di KM 17+4/5 antara Stasiun Jambon-Gambringan.

Nahas, karena kurang berhati-hati, mobil bernopol K 8717 CB tertabrak KA barang 297C yang melintas dari arah Timur (Surabaya).

Dua korban meninggal dunia yakni Nur Hafit (32) warga Kecamatan Wonosalam, Demak dan Siti Qomariah (40) warga Kecamatan Batealit, Jepara.

"Bunyi klakson kereta api terdengar keras hingga saksi melihat mobil Carry terseret lima meter. Dua orang di dalam mobil Carry meninggal dunia," terang Darmono, Selasa (1/11/2022).

Berdasarkan data dari Polsek Toroh, empat korban lainnya penumpang mobil carry mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Yakkum Purwodadi.

Satu korban kritis Dainuri (48) warga Kecamatan Batealit, Jepara.

Sementara, bayi 2,5 tahun Ehya Ulumudin, anak Dainuri mengalami luka di bagian kepala.

Dua korban lain mengalami luka ringan yaitu Qoirudin (25) warga Kecamatan Bonang, Demak dan Sobirin (35) warga Kecamatan Batealit, Jepara.

"Mobil Suzuki Carry ini dari Kudus mau ke Desa Kenteng. Kami imbau masyarakat berhati-hati saat menyeberangi rel perlintasan sebidang tanpa palang pintu," pungkas Darmono.

Baca juga: Selesai Sarapan Nasi Uduk, Pria Tanpa Identitas Tertabrak Kereta Api Saat Menyeberang Rel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi 'Cawe-cawe' Pemilu 2024, FX Rudy: Selama Sesuai Aturan, Tidak Masalah

Jokowi "Cawe-cawe" Pemilu 2024, FX Rudy: Selama Sesuai Aturan, Tidak Masalah

Regional
Anies Baswedan Akan Bertemu SBY di Museum Pacitan

Anies Baswedan Akan Bertemu SBY di Museum Pacitan

Regional
Satu Keluarga di Banjar Jadi Komplotan Pencuri Spesialis di 'Rest Area' dan SPBU, Ini Modusnya

Satu Keluarga di Banjar Jadi Komplotan Pencuri Spesialis di "Rest Area" dan SPBU, Ini Modusnya

Regional
6.828 Botol Miras Ilegal Senilai Rp 4,5 M Diselundupkan dari Singapura, Bea Cukai Tangkap 7 Orang

6.828 Botol Miras Ilegal Senilai Rp 4,5 M Diselundupkan dari Singapura, Bea Cukai Tangkap 7 Orang

Regional
Suami di Lampung Bunuh Istrinya, Baru Pulang Merantau dan Emosi Saat Tahu Korban Menikah Lagi

Suami di Lampung Bunuh Istrinya, Baru Pulang Merantau dan Emosi Saat Tahu Korban Menikah Lagi

Regional
Pungli Pembuatan SPH Rp 682 Juta, Oknum Kades di OKI Ditahan Kejari

Pungli Pembuatan SPH Rp 682 Juta, Oknum Kades di OKI Ditahan Kejari

Regional
Komplotan Perampok Bersenjata Api di Babel Ditangkap, Mengaku 18 Kali Beraksi

Komplotan Perampok Bersenjata Api di Babel Ditangkap, Mengaku 18 Kali Beraksi

Regional
Menyoal Kasus Rabies di NTT, Ahli Sebut Berpotensi Menjadi Wabah yang Besar

Menyoal Kasus Rabies di NTT, Ahli Sebut Berpotensi Menjadi Wabah yang Besar

Regional
Dua Bayi Beruang Madu Lahir Alami di Lembaga Konservasi Lampung, Paramedis: Jarang Terjadi

Dua Bayi Beruang Madu Lahir Alami di Lembaga Konservasi Lampung, Paramedis: Jarang Terjadi

Regional
Pria 34 Tahun di Batam Cabuli 2 Anak Tirinya Usia Belasan, 1 Hamil

Pria 34 Tahun di Batam Cabuli 2 Anak Tirinya Usia Belasan, 1 Hamil

Regional
Elektabilitas Ganjar Turun dalam Survei Litbang Kompas, FX Rudy: Kita Tetap Kerja Keras

Elektabilitas Ganjar Turun dalam Survei Litbang Kompas, FX Rudy: Kita Tetap Kerja Keras

Regional
Polisi Diduga Pemerkosa Anak 16 Tahun di Sulteng Belum Tersangka, 7 Pelaku Ditahan, 3 Buron

Polisi Diduga Pemerkosa Anak 16 Tahun di Sulteng Belum Tersangka, 7 Pelaku Ditahan, 3 Buron

Regional
Ustazah Tolong 29 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes: Saya Dikira Menghasut

Ustazah Tolong 29 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes: Saya Dikira Menghasut

Regional
Tangis Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa: Saya Dilecehkan Motif Pengobatan Ruqyah

Tangis Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa: Saya Dilecehkan Motif Pengobatan Ruqyah

Regional
Gempa M 5,5 Guncang Kota Ambon, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,5 Guncang Kota Ambon, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com