KUPANG, KOMPAS.com- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat daerah Rambangaru di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mengalami kekeringan ekstrem panjang.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat, mengatakan, hingga saat ini, Rambangaru sudah 215 hari tanpa hujan.
"Rambangaru menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan ekstrem panjang," ungkap Ryan kepada Kompas.com, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: 3 Wilayah di NTT Masih Alami Kekeringan Ekstrem, Terpanjang 205 Hari Tanpa Hujan
Sebelumnya, lanjut Ryan, ada dua wilayah lainnya di NTT yang alami kekeringan ekstrem panjang yakni Kamanggih di Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur 88 hari tanpa hujan dan Baumata, Kecamatan Baumata, Kabupaten Kupang 102 hari tanpa hujan.
Namun, dua daerah itu sudah diguyur hujan beberapa hari lalu.
"Praktis saat ini hanya satu wilayah di NTT yang masih alami kekeringan ekstrem panjang. Dan ini tertinggi se-Indonesia jumlah hari tanpa hujannya," kata Ryan.
Ryan melanjutkan, pada umumnya di wilayah NTT hari tanpa hujan sangat pendek yakni satu sampai lima hari.
Baca juga: Kekurangan Air Bersih Mulai Dirasakan Warga di Sukoharjo, Tiap Kemarau Panjang Airnya Kering
NTT pada umumnya mengalami curah hujan kategori rendah yakni 0-50 mm.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.