Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Wilayah di NTT Masih Alami Kekeringan Ekstrem, Terpanjang 205 Hari Tanpa Hujan

Kompas.com - 11/10/2022, 08:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Di saat daerah lainnya telah diguyur hujan, tiga wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, malah mengalami kekeringan ekstrem panjang.

Daerah Rambangaru di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, tercatat 205 hari tanpa hujan.

Kemudian Kamanggih di Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur 88 hari tanpa hujan dan Baumata, Kecamatan Baumata, Kabupaten Kupang 102 hari tanpa hujan.

Informasi itu disampaikan Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat, kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Rambangbaru Sumba Timur Kekeringan Ekstrem, 175 Hari Tanpa Hujan

Diakui Ryan, tiga wilayah itu setiap tahunnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang.

"Khususnya daerah Rambangaru, setiap tahun tercatat sebagai wilayah yang paling tinggi di Indonesia untuk hari tanpa hujan," kata Ryan.

Bahkan kata Ryan, pada tahun 2019 lalu Rambangaru pernah tercatat 259 hari tanpa hujan.

Data itu kata dia, terekap dalam empat tahun terakhir yakni tahun 2018-2021.

Ryan menjelaskan, pada umumnya wilayah NTT mengalami hari hujan atau hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek yakni 1-5 hari.

Juga, lanjut dia, NTT pada umumnya mengalami curah hujan kategori rendah yakni 0-50 mm.

Hanya sebagian dengan kategori menengah 51-150 mm yakni sebagian kecil Kabupaten Manggarai, Ende, Sumba Timur, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu.

Hanya ada satu wilayah dengan curah hujan kategori tinggi 151-300 mm yakni sebagian kecil Kabupaten Malaka.

Pihak BMKG lanjut Ryan, mengeluarkan peringatan kepada warga, menyusul saat ini di wilayah NTT telah memasuki masa peralihan musim menuju musim hujan 2022/2023.

Baca juga: Sempat Hujan Deras, Wilayah Kekeringan di Gunungkidul Belum Minta Air ke BPBD

Masyarakat lanjut dia, perlu mewaspadai adanya bencana hidrometeorologi (hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir) yang memiliki probabilitas lebih tinggi dibandingkan biasanya.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi hujan dan cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara tiba tiba dan dapat menganggu aktivitas sehari hari," kata dia.

Dia pun meminta masyarakat tetap perhatikan informasi BMKG guna mengantisipasi dampak bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com