Salin Artikel

Rambangaru Sumba Timur Alami Kekeringan Ekstrem, 215 Hari Tanpa Hujan

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat, mengatakan, hingga saat ini, Rambangaru sudah 215 hari tanpa hujan.

"Rambangaru menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan ekstrem panjang," ungkap Ryan kepada Kompas.com, Sabtu (22/10/2022).

Sebelumnya, lanjut Ryan, ada dua wilayah lainnya di NTT yang alami kekeringan ekstrem panjang yakni Kamanggih di Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur 88 hari tanpa hujan dan Baumata, Kecamatan Baumata, Kabupaten Kupang 102 hari tanpa hujan.

Namun, dua daerah itu sudah diguyur hujan beberapa hari lalu.

"Praktis saat ini hanya satu wilayah di NTT yang masih alami kekeringan ekstrem panjang. Dan ini tertinggi se-Indonesia jumlah hari tanpa hujannya," kata Ryan.

Ryan melanjutkan, pada umumnya di wilayah NTT hari tanpa hujan sangat pendek yakni satu sampai lima hari.

NTT pada umumnya mengalami curah hujan kategori rendah yakni 0-50 mm.


Hanya sebagian dengan kategori menengah 51-150 mm yakni sebagian kecil Kabupaten Manggarai, Ende, Sumba Timur, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu.

Namun, khususnya daerah Rambangaru, setiap tahun tercatat sebagai wilayah yang paling tinggi di Indonesia untuk hari tanpa hujan.

Bahkan, kata Ryan, pada 2019 Rambangaru pernah tercatat 259 hari tanpa hujan.

Data itu kata dia, terekap dalam empat tahun terakhir yakni tahun 2018-2021.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/22/154034878/rambangaru-sumba-timur-alami-kekeringan-ekstrem-215-hari-tanpa-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke