UNGARAN, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, sektor pertanian tak lagi menjanjikan. Banyak kaum muda yang memilih sektor lain untuk menjadi pegangan kehidupan.
Namun, bagi kaum muda di Dusun Kasiran, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pertanian adalah segalanya. Mereka masih bangga menjadi petani untuk modal masa depan dan penghidupan keluarga.
Alif Subroto (32) menegaskan bahwa pertanian adalah jiwa para pemuda di daerahnya.
"Hampir 70 persen pemuda di sini adalah petani. Kami tidak malu dan malah bangga menjadi petani," jelasnya, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Dalam Sepekan, Harga Cabai di Kabupaten Semarang Anjlok
Rintisan menjadi petani, lanjutnya, dimulai dari orangtua dan diturunkan ke anak-anaknya.
"Di sini meski masih pelajar, sudah diajari untuk bertani. Banyak anak SMA yang turun ke kebun mengolah, menanam, dan harapannya memanen dengan produktivitas yang bagus," kata Alif.
Menurut Alif, saat panen cabai dengan harga bagus, menjadi hal biasa bagi para petani milenial membeli mobil baru.
"Kalau misal harga cabai mencapai Rp 60.000 per kilogram, mau beli mobil Rush atau Livina itu gampang," jelasnya sembari tertawa.
Namun, dia mengatakan, penghasilan saat panen bagus tetap harus diatur untuk persiapan tanam berikutnya.
"Namun, bukan itu saja tujuannya, tetap harus mengatur keuangan untuk persiapan menanam berikutnya. Selain soal pertanian, manajemen keuangan itu juga harus diperhatikan," kata Alif.
Alif mengatakan, saat ini harga cabai kisaran Rp 17.000 per kilogram. Dia mengatakan, hal ini karena faktor cuaca.
"Memang seminggu ini mengalami penurunan, kemarin masih Rp 42.000. Ini karena faktor cuaca dan daya beli, sehingga hasil panen tidak bisa dijual ke luar daerah," terangnya.
Sementara Area Manager PT. Biotis Agrindo Budi Santosa mengatakan, petani harus terus diberi pendampingan, mulai dari penanaman hingga pemasaran.
"Saat ini era modernisasi, jadi petani harus diajak berpikir dan bertindak sesuai zaman. Apalagi saat ini tantangan dunia pertanian terus bertambah," jelasnya.
Baca juga: Warga Medan Butuh 22 Ton Cabai Setiap Hari, Bobby Nasution Beli dari Petani Dairi
Anggota DPRD Kabupaten Semarang Riska Dwi Prasetyo menyatakan, semua stakeholder harus mendukung dunia pertanian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.