Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani di Lereng Gunung Merbabu: Kalau Harga Bagus, Mau Beli Mobil Itu Gampang

Kompas.com - 20/10/2022, 10:35 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, sektor pertanian tak lagi menjanjikan. Banyak kaum muda yang memilih sektor lain untuk menjadi pegangan kehidupan.

Namun, bagi kaum muda di Dusun Kasiran, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pertanian adalah segalanya. Mereka masih bangga menjadi petani untuk modal masa depan dan penghidupan keluarga.

Alif Subroto (32) menegaskan bahwa pertanian adalah jiwa para pemuda di daerahnya.

"Hampir 70 persen pemuda di sini adalah petani. Kami tidak malu dan malah bangga menjadi petani," jelasnya, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Dalam Sepekan, Harga Cabai di Kabupaten Semarang Anjlok

Rintisan menjadi petani, lanjutnya, dimulai dari orangtua dan diturunkan ke anak-anaknya.

"Di sini meski masih pelajar, sudah diajari untuk bertani. Banyak anak SMA yang turun ke kebun mengolah, menanam, dan harapannya memanen dengan produktivitas yang bagus," kata Alif.

Menurut Alif, saat panen cabai dengan harga bagus, menjadi hal biasa bagi para petani milenial membeli mobil baru.

"Kalau misal harga cabai mencapai Rp 60.000 per kilogram, mau beli mobil Rush atau Livina itu gampang," jelasnya sembari tertawa.

Namun, dia mengatakan, penghasilan saat panen bagus tetap harus diatur untuk persiapan tanam berikutnya. 

"Namun, bukan itu saja tujuannya, tetap harus mengatur keuangan untuk persiapan menanam berikutnya. Selain soal pertanian, manajemen keuangan itu juga harus diperhatikan," kata Alif.

Alif mengatakan, saat ini harga cabai kisaran Rp 17.000 per kilogram. Dia mengatakan, hal ini karena faktor cuaca. 

"Memang seminggu ini mengalami penurunan, kemarin masih Rp 42.000. Ini karena faktor cuaca dan daya beli, sehingga hasil panen tidak bisa dijual ke luar daerah," terangnya.

Sementara Area Manager PT. Biotis Agrindo Budi Santosa mengatakan, petani harus terus diberi pendampingan, mulai dari penanaman hingga pemasaran.

"Saat ini era modernisasi, jadi petani harus diajak berpikir dan bertindak sesuai zaman. Apalagi saat ini tantangan dunia pertanian terus bertambah," jelasnya.

Baca juga: Warga Medan Butuh 22 Ton Cabai Setiap Hari, Bobby Nasution Beli dari Petani Dairi

Anggota DPRD Kabupaten Semarang Riska Dwi Prasetyo menyatakan, semua stakeholder harus mendukung dunia pertanian.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Klarifikasi Kepsek Soal Guru di Pamekasan Dimutasi Akibat Tolak Aturan Toilet Sekolah Berbayar

Klarifikasi Kepsek Soal Guru di Pamekasan Dimutasi Akibat Tolak Aturan Toilet Sekolah Berbayar

Regional
Jeritan Istri di Pekanbaru, Bayinya Tak Lagi Bernapas karena Dibunuh Suami...

Jeritan Istri di Pekanbaru, Bayinya Tak Lagi Bernapas karena Dibunuh Suami...

Regional
Alami Stroke di Tahanan, Mantan Walkot Lhokseumawe Dilarikan ke RS

Alami Stroke di Tahanan, Mantan Walkot Lhokseumawe Dilarikan ke RS

Regional
Pupuk Iskandar Muda Ekspor 8.000 Ton Urea ke Filipina

Pupuk Iskandar Muda Ekspor 8.000 Ton Urea ke Filipina

Regional
Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI, KTA Langsung Diserahkan Giring

Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI, KTA Langsung Diserahkan Giring

Regional
Wayang Orang Ngesti Pandowo, Riwayatmu Kini

Wayang Orang Ngesti Pandowo, Riwayatmu Kini

Regional
Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

Regional
Diselimuti Kabut Asap, 3 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru 'Delay'

Diselimuti Kabut Asap, 3 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru "Delay"

Regional
Bertindak di Luar SOP Saat Eksekusi Lahan Sawit, Bripka ZK Diperiksa Propam Polda Lampung

Bertindak di Luar SOP Saat Eksekusi Lahan Sawit, Bripka ZK Diperiksa Propam Polda Lampung

Regional
Kasus Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja hingga Tewas Segera Disidangkan

Kasus Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Remaja hingga Tewas Segera Disidangkan

Regional
Video Perundungan Siswa SMP Dipukuli Kakak Kelasnya Viral di Media Sosial

Video Perundungan Siswa SMP Dipukuli Kakak Kelasnya Viral di Media Sosial

Regional
Isu Kaesang Pangarep Bergabung ke PSI: Dikabarkan Hari Ini Terima KTA

Isu Kaesang Pangarep Bergabung ke PSI: Dikabarkan Hari Ini Terima KTA

Regional
Usut Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

Usut Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

Regional
Kasus Penganiayaan 4 Remaja di NTT, Polisi Tangkap 4 Pelaku

Kasus Penganiayaan 4 Remaja di NTT, Polisi Tangkap 4 Pelaku

Regional
7 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Eksekusi Lahan Sawit di Lampung Dipulangkan

7 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Eksekusi Lahan Sawit di Lampung Dipulangkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com